Lingkungan HidupLintas Daerah

Pencemaran Sungai Cileungsi Tarik Perhatian Kemenkumham, Begini Atensinya!

×

Pencemaran Sungai Cileungsi Tarik Perhatian Kemenkumham, Begini Atensinya!

Sebarkan artikel ini
Kondisi pencemaran Sungai Cileungsi menarik perhatian Kemenkum HAM, Selasa 17 Oktober 2023
Kondisi pencemaran Sungai Cileungsi menarik perhatian Kemenkum HAM, Selasa 17 Oktober 2023

WAWAINEWS.ID – Pencemaran Sungai Cileungsi akhirnya menarik perhatian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) RI dengan memberi atensi khusus.

Atensi tersebut meminta pemerintah harus melindungi hak asasi masyarakat untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan bersih

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Diketahui beberapa bulan terakhir ini, pencemaran Sungai Cileungsi kian parah dan belum ada solusi hingga mengganggu air baku di wilayah Kota Bekasi yang selam ini mengandalkan Kali Bekasi.

Kemenkum HAM melalui Direktorat Jenderal Hak Azasi Manusia (HAM), mencermati isu pencemaran kondisi sungai Cileungsi melalui berbagai media. Hingga mereka turun dan menyimpulkan bahwa kondisi yang terjadi berpotensi melanggar HAM.

BACA JUGA :  Pemerintah Bungkam, Material Sampah Masih Mengendap di Irigasi Kali Cikarang Hilir

BACA JUGA : KLHK Ambil Sampel 4 Titik Lokasi Pencemaran Sungai Cileungsi

Keluhan masyarakat kepada KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas) tentang hitam dan baunya sungai Cileungsi yang terjadi lebih dari dua bulan hingga saat ini  diklarifikasi  Kemenkumham kepada Pemkab Bogor.

Kemenkumham menilai pemerintah harus melindungi hak asasi masyarakat untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan bersih.

Untuk itu, pada Selasa, 17 Oktober 2023, Kabid HAM Kemenkumham, Jawa Barat,  Hasbullah Fudail langsung ke lokasi sungai Cileungsi menyaksikan sendiri kondisi sungai yang hitam dan berbau.

BACA JUGA : Parah! Sungai Cileungsi Keluarkan Bau Menyengat Udara Sekitar Jadi Pahit di Mulut

Didampingi  Puarman, Ketua KP2C, Hasbullah  sempat meninjau Jembatan Canadian yang berlokasi di perumahan elit Kota Wisata, Cibubur,  Kabupaten Bogor dan diterima oleh DLH Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  BWSCC Digesa Pastikan GSS Sungai Cikeas untuk Pengembangan Destinasi Wisata

Pada kesempatan tersebut, ia juga menerima keluhan dari Ketua Perkumpulan Cluster Kota Wisata Cibubur (PCKC) Andri Wibowo.

Setelah itu, Hasbullah  berkunjung ke Curug Parigi, Perumahan Vila Nusa Indah 5, Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Di sini warga yang diwakili oleh Khalisa menyampaikan penderitaannya sejak tahun 2019 di mana sungai Cileungsi sudah hitam dan bau ketika musim kemarau.

BACA JUGA : Sungai Cileungsi Meluap, Belasan RW di Desa Bojongkulur Terendam Banjir

Selain gangguan kesehatan seperti gangguan pernafasan, mata perih, kulit gatal dan mual, juga rusaknya perabotan rumah tangga yang lengket oleh hawa limbah pencemaran.

Menurut pemantauan KP2C, sejak awal Agustus 2023 masyarakat kembali menderita akibat sungai Cileungsi  berwarna hitam, bau menyengat,  berbuih dan ribuan ikan mati.

BACA JUGA :  Apartemen Ayam di Bandung, Gunakan Teknologi 4.0

Sumber pencemaran diduga dari limbah industri yang mengalir ke sungai Cileungsi
Masyarakat sudah tidak bisa lagi berkegiatan di sungai, baik memancing, mandi bahkan mencuci.

BACA JUGA : Luapan Way Semaka banjiri ratusan rumah di Pekon Kalisari Tanggamus

“Selain itu, setiap hari masyarakat mencium bau menyengat, mata perih, sesak nafas dan mual,” ungkap bu Khalisa.

Usulan KP2C