Nasional

Penjual Airgun ke Pelaku Teror di Mabes Polri Tiba di Jakarta

×

Penjual Airgun ke Pelaku Teror di Mabes Polri Tiba di Jakarta

Sebarkan artikel ini
Muchsin Kamal alias Imam Muda, penjual airgun ke Zakiah Aini, tiba di Bandara Soekarno-Hatta. (dok. Istimewa)
Muchsin Kamal alias Imam Muda, penjual airgun ke Zakiah Aini, tiba di Bandara Soekarno-Hatta. (dok. Istimewa)

JAKARTA – Penjual airgun ke penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini yakni Muchsin Kamal alias Imam Muda (28) ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Kamis (1/4) sore lalu.

Muchsin Kamal ditangkap di Banda Aceh, saat ini ia telah berada di Jakarta dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kota Tangerang, pada pukul 14.30 WIB. Muchsin Kamal dikawal sejumlah polisi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Setiba di Jakarta, Muchsin Kamal langsung dibawa ke markas Densus 88 Antiteror untuk penyelidikan lebih lanjut. Saat ini dia masih diperiksa intensif.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karonpenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono membenarkan penangkapan terduga penjual air gun kepada Zakiah Aini (ZA), pelaku penembakan di Markas Besar Polri.

BACA JUGA :  Dibuka Hingga 9 Oktober, Simak Cara dan Syarat Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenag

“Benar yang bersangkutan telah ditangkap,” kata Rusdi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Sabtu.

Rusdi menyebutkan terduga ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam.

“Yang bersangkutan ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri,” kata Rusdi.

Berdasarkan informasi tersebut, ZA membeli air gun kepada Muchsin Kamal secara daring.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Tidak menunggu lama terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas, karena dinilai telah mengancam keselamatan.