Scroll untuk baca artikel
KesehatanLampung

Bikin Miris, Penonaktifan BPJS Kesehatan Mulai Dirasakan Warga Tak Mampu di Lampung Timur

×

Bikin Miris, Penonaktifan BPJS Kesehatan Mulai Dirasakan Warga Tak Mampu di Lampung Timur

Sebarkan artikel ini
Kasihan pasangan suami istri asal desa Purwosari Marga Sekampung mas Pur dan Ida. Pasutri itu, langsung merasakan kebijakan penonaktifan BPJS Kesehatan bagi warga Tak Mampu oleh Pemkab Lampung Timur, Selasa 5 Desember 2023 - foto ist
Kasihan pasangan suami istri asal desa Purwosari Marga Sekampung mas Pur dan Ida. Pasutri itu, langsung merasakan kebijakan penonaktifan BPJS Kesehatan bagi warga Tak Mampu oleh Pemkab Lampung Timur, Selasa 5 Desember 2023 - foto ist

WAWAINEWS.ID– Bikin Miris, dampak kebijakan tak populer Pemerintah Kabupaten Lampung Timur yang menonaktifan ratusan ribu kepesertaan BPJS Kesehatan bagi warga tak mampu mulai dirasakan masyarakat setempat.

Diketahui bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, telah menonaktifkan sebanyak 180.924 peserta BPJS Kesehatan dengan dalih kondisi keuangan yang sedang defisit.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kebijakan itu cukup dirasakan pasangan suami istri asal desa Purwosari Marga Sekampung mas Pur dan Ida. Pasutri itu, langsung merasakan dampak kebijakan pemerintah yang menonaktifkan kepesertaan BPJS bagi warga tak mampu.

Baca juga: Terdakwa Asusila di Margasekampung Divonis 3 Tahun Penjara, Keluarga Korban Legowo

BACA JUGA :  Pupuk Bersubsidi di Sekampung Udik Dijual Diatas HET

Saat ini, Pur dan Ida hanya bisa pasrah, keduamua sedih dan hanya bisa meratapi nasib mereka karena BPJS Kesehatan subsidi yang baru mereka pakai beberapa kali, sudah tak aktif lagi. Hak mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dirampas oleh pemerintah daerahnya.

Pur harus terus berjuang untuk mengobati putrinya Adela Nur Aini yang baru berusia 2 tahun yang mengalami sakit cerebral palsy (kelainan otak) sejak umur 9 bulan.

Putrinya harus mengikuti terapi dua kali dalam seminggu di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung dengan biaya yang bagi Mas Pur, tidak sedikit.

Baca juga: Kisah Ayah di Lampung Timur dalam Mencari Keadilan Putrinya yang Dihamili Pria asal Jabung

BACA JUGA :  Pickup Suzuki Carry Terbakar di Lampung Timur, Usai Kuras BBM Hasil Ngelangsir di SPBU

“Ya mas, saya sangat kecewa dan sedih karna BPJS Kesehatan dari pemerintah baru beberapa kali kami pakai untuk berobat Adela sudah tidak aktif lagi,”ujar berkeluh kesah, Selasa 5 Desember 2023.

Dia menceritakan kondisi putrinya Adela divonis telah mengalami kelainan otak sejak umur 9 bulan. Sejak tahun 2021 pasutri ini sudah berusaha dan berjuang untuk mengobati penyakit anaknya dengan biaya sendiri.

Saat itu hampir menyerah karena biayanya cukup lumayan besar bagi mereka yang hanya buruh tani.

“Itupun masih dengan biaya sendiri, karena belum mengurus BPJS Kesehatan,”paparnya mengaku memiliki BPJS setelah diurus oleh Niluh, pemerhati perempuan dan anak di Lamtim yang kebetulan tinggal di desanya.

BACA JUGA :  Patut Ditiru, Bupati Tanggamus Langsung Serahkan Bantuan Bedah Rumah Nenek Aminah

Baca Juga: Setahun Berlalu, Korban Persetubuhan dan Kekerasan Seksual di Lampung Timur Akhirnya Mendapat Keadilan

Pur kesehariannya ini hanya berprofesi sebagai  buruh tani. Kebijakan pemutusan BPJS, membuat mas Pur akrab disapa, mengaku bingung untuk biaya pengobatan putrinya yang nilai cukup fantastis karena harus berobat setiap dua kali dalam seminggu.