WAWAINEWS – Musim penghujan dengan entitas tinggi seperti sekarang, di Lampung Timur, menjadi berkah tersendiri bagi pengrajin batu bata. Dari kepingan batu bata itu menghasilkan pundi rupiah.
Adalah Komang Gatot, seorang perajin Batu Bata di Desa Gedung Wani, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur diusia terbilang tak lagi muda memilih profesi sebagai salah satu perajin batu bata sebagai penghasilan utama disamping tetap turun ke sawah.
“Memulai usaha produksi batu bata ini relatif mudah. Biaya investasi murah, permintaannya pun untuk wilayah Lampung Timur cukup stabil meskipun bersaing dengan daerah lainnya yang telah lebih awal memulai,”kata Komang, kepada Wawai News, Selasa (28/12/2021).
Komang mengakui bahwa dalam sehari mampu memproduksi batu bata sehari mencapai 2000-an keping. Komang mengaku tidak sendiri tetapi dibantu saudaranya dalam berproduksi usaha tobong batu bata tersebut karena masih dengan cara manual mulai dari pemadatan tanah liat, pembakaran dan lainnya.
Menurutnya saat ini ia menjual relatif murah Rp330 perkeping. Harga tersebut telah dimuat diatas mobil yang juga memerlukan tenaga tambahan.
“Harga itu sebenarnya cukup murah, karena itu belum bahan baku bata, kayu bakar, belum tenaga,”ujar Komang yang telah menggeluti berbagai pekerjaan di jalan seperti supir dan lainnya itu.
Diakuinya dalam proses pembuatan batu bata yang diproduksinya masih menggunakan cara manual seperti menggunakan tenaga manusia. Sampai saat ini ia pun mengaku belum pernah mendapat bantuan dari daerah.
“Saya berharap pemerintah bisa melihat seperti kami usaha rumahan seperti ini agar di support. Seperti bantuan mesin pemadat untuk menyatukan tanah liat,”harapnya (*)