BEKASI – Siswa SMAN 13 Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi menuntut kepala sekolah dipecat atau mengundurkan diri dan segera diusut terkait dugaan penggelapan dana komite
Aksi ratusan siswa khususnya kelas XI dan XII tersebut, digelar di lapangan sekolah SMAN 13 Kota Bekasi, pada 25 Juli 2024, buntut isu selingkuh Kepala SMA Negeri 13 Bekasi di Kecamatan Rawalumbu, dengan bendahara komite.
Mereka menolak prilaku bejat Kepala sekolah dengan Bendahara Komite. Selain menolak prilaku bejat Kepsek, siswa/siswi juga mengaku sangat keberatan uang setoran tunai orangtua mereka digunakan Kepsek bersama bendahara Komite untuk kepentingan pribadi.
Keresahan para peserta didik tidak hanya sampai disitu, mereka juga disuruh menandatangani kertas kosong disalah satu ruangan tanpa membawa Handpon (HP).
“Kami tidak mengerti apa tujuannya disuruh menandatangani kertas kosong tersebut,” kata salah seorang siswa.
Ratusan pengunjuk rasa berhasil diyakinkan Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan dan Ketua Komite sekolah agar membubarkan diri dan masuk ruang kelas untuk mengikuti mata pelajaran.
Peserta Didik di sekolah itu kepada awak media mengatakan, mereka sudah lama memendam perasaan tidak suka kepada kepala sekolah, karena sejak tahun lalu, tidak mendapatkan LKS (lembar kerja siswa).
Selain itu, kegiatan kebaktian untuk siswa non muslim ditiadakan dan fasilitas kebaktian seperti gitar saja, tidak pernah diberikan. Hingga peserta didik akhirnya dengan swadaya, dengan urunan Rp20.000 per siswa membeli instrumen gitar untuk mengiringi acara kebaktian.