Saat Qatar menjadi tuan rumah, pesta unjuk skill individu dan team work kesebelasan banyak negara itu, terlihat menjadi berbeda dan lebih unik dari even yang sama sebelumnya.
Diferensiasi Qatar yang mewah namun ramah dan bersahabat dalam menjamu tim peserta dan para supporternya, terlihat dari fasilitas stadion berkelas yang tersedia, arsitektur bangunan dan keindahan kota serta kegiatan-kegiatan memperkenalkan seni budaya dan religi di luar perhelatan sepak bola di negeri gurun pasir tersebut.
Oknum Kepsek di Tanggamus Disebut Kelola Dana Bos Seperti Uang Pribadi
Qatar, negeri dari semenanjung kecil di jazirah Arab yang kaya minyak itu, benar-benar memanjakan penduduk dunia penggemar sepak bola yang mengunjunginya dengan wisata spiritual dan peradaban salah satu negara muslim.
Saat penyelenggaraan Piala Dunia, negara Keamiran di Timur Tengah yang menawan itu, menyempatkan melakukan syiar dan dakwah kepada banyak penduduk yang menjadi tamu negaranya.
Mulai dari menolak kampanye LGBT di lapangan hijau dengan aturan dan tindakan tegas.
Berkat Messi, Argentina Mampu Bertahan di Piala Dunia 2022
Qatar juga begitu terbuka dan hangat mengajak suporter atau yang sekedar ingin menyaksikan turnamen sepak bola dunia itu, mengunjungi Masjid dan tempat budaya Islam lainnya.
Qatar, seakan ingin menunjukkan Islam itu bukan peradaban dunia yang terbelakang, apalagi intoleran, radikalis dan fundamentalis.
Qatar juga memberi isyarat kemakmuran rakyatnya yang juga menjadi representasi dunia Islam, sangat jauh dari terorisme. Qatar begitu menakjubkan mereduksi gerakan Islamophobia meski, hanya sekedar melalui sepak bola.
HNW Minta Pemerintah Tolak Rencana Urusan AS Majukan HAM LGBTQ di Indonesia
Boleh jadi, seperti gelaran sepak bola dunia yang membuktikan tak ada kekuatan yang sejati yang tak bisa dikalahkan.
Begitupun sebaliknya, yang lemah tak bisa selamanya dianggap sepele dan tak berdaya.
Lewat ajang Piala dunia 2022, Qatar bagai sedang berbisik kepada dunia Islam itu agama yang indah dan penuh keberadaban, jauh dari stigma buruk dan stereotip yang selama ini dibangun dunia barat.