Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Piala Presiden 2025: Ekonomi Ngegas, Liburan Nggak Cuma Rebah di Kasur!

×

Piala Presiden 2025: Ekonomi Ngegas, Liburan Nggak Cuma Rebah di Kasur!

Sebarkan artikel ini
Laga perdana Piala Presiden 2025 antara Persib Bandung vs Port FC (Thailand) di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/7/2025).

BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tampak puas dan sumringah saat menyaksikan laga perdana Piala Presiden 2025 antara Persib Bandung vs Port FC (Thailand) di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/7/2025).

Bukan cuma karena Persib tampil apik, tapi juga karena warung kopi laris, tukang cilok senyum-senyum, dan sopir angkot dadakan jadi bintang tamu ekonomi lokal.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Ini bukan sekadar pertandingan bola, ini mesin penggerak ekonomi rakyat. Anak sekolah masih libur, jadi sekalian ini jadi hiburan massal yang mendidik,” ujar Gubernur yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) sambil menepuk pundak tukang es teh manis.

BACA JUGA :  Imbas Tragedi Kanjuruhan, Presiden RI Perintahkan Kompetisi Liga 1 2022 PSSI Dihentikan Sementara

KDM menyaksikan langsung denyut nadi ekonomi mikro berderap seiring dentuman drum bobotoh. Pedagang asongan, warung tenda, hingga ojek online panen pesanan.

“Stadion penuh, perut penonton kenyang, kantong pedagang ikut senang. Ini simbiosis mutualisme yang lebih harmonis dari duet Messi dan Ronaldo (kalau main bareng),” canda KDM yang juga didampingi Wakil Gubernur Erwan Setiawan dan Sekda Herman Suryatman.

Laga pembuka Piala Presiden 2025 sukses menarik lebih dari 27.000 penonton, membuat tribun Si Jalak Harupat mendadak seperti pasar malam, minus odong-odong tapi plus sportivitas.

“Luar biasa. Bobotoh tidak cuma menyanyi dan meneriakkan yel-yel, tapi juga menjaga ketertiban. Tidak ada flare, tidak ada rusuh. Ini bukti sepak bola bisa jadi tontonan bermartabat,” ujar KDM sambil melirik tribun yang bersih dari keributan (dan sandal jepit yang beterbangan).

BACA JUGA :  Final Copa del Ray, Barca Gilas Bilbao 4-0

Ajang Edukasi Sportivitas, Bukan Sekadar Adu Tendang
Menurut KDM, turnamen yang digelar 6–13 Juli 2025 ini menjadi momen ideal mengajarkan sportivitas sejak dini. Daripada anak sekolah rebahan sambil nonton drama Korea, lebih baik diajak menyaksikan drama 90 menit di lapangan hijau—yang penuh semangat, bukan air mata.

“Anak-anak jadi tahu, kalau jatuh di lapangan itu bagian dari perjuangan, bukan buat merengek atau cari likes di medsos,” sindir KDM sambil menatap para pelajar yang hadir.

Ia juga memberi apresiasi kepada pihak keamanan, termasuk Kapolda Jabar yang ikut turun langsung memimpin pengamanan.

“Kalau aparatnya kayak gini terus, kita bikin Piala Presiden tiap bulan juga nggak apa-apa,” ujarnya sambil tertawa, disambut anggukan aparat yang (mungkin) berharap liburnya jangan dipangkas.

BACA JUGA :  Persebaya, Melenggang ke Final Piala Presiden 2019

Bukan Hanya Lokal, Ini Turnamen Rasa Internasional
Turnamen ini tak main-main. Diikuti oleh 6 tim lintas negara dan provinsi:

  • Persib Bandung (tuan rumah dan harapan warga)
  • Indonesia All Star (campuran talenta nasional)
  • Arema FC
  • Dewa United
  • Port FC (Thailand)
  • Oxford United (Inggris, bukan kampus, tapi klub bola beneran)

“Turnamen ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia siap jadi tuan rumah event besar. Dan bobotoh siap jadi supporter internasional—asal jangan disuruh nyanyi lagu kebangsaan Inggris,” ujar KDM setengah bercanda.