TANGGAMUS – Fenomena kotak kosong berpotensi terjadi dalam Pilkada Bupati Kabupaten Tanggamus 2024.
Pasalnya jelang jadwal pendaftaran di KPU baru satu bakal calon yang secara resmi telah mendapatkan rekomendasi partai pemenang yang memiliki kursi di DPRD setempat.
“Persaingan ketat Menuju Pilkada Tanggamus terjadi, bakal calon seperti Dewi Handajani sepertinya dibawah tekanan. Kemungkinan Pilkada Tanggamus lawan Kotak Kosong,”tegas Ki Mas Prasasti Aktivis Sosial, melalui rilis resminya di terima Wawai News, Jumat 16 Agustus 2024.
Dikatakan dalam situasi politik yang sedang berkembang di Tanggamus, posisi Dewi Handajani (DH) tampak cukup rumit. Meskipun telah mendapat rekomendasi dari dua partai, yakni NasDem dengan 4 kursi dan PKS dengan 2 kursi masih jauh dari memenuhi syarat dukungan minimum.
Sementara Muhammad Saleh Asnawi (MSA), berada di posisi aman, dengan mengantongi dukungan signifikan dari Gerindra, PKB, PAN, dan PPP, yang totalnya memiliki 25 kursi.
Menurutnya, jumlah kursi partai pendukung MSA, telah melampaui syarat minimal untuk pencalonan Bupati Tanggamus.
“Informasi dari sumber internal NasDem, menyebutkan bahwa dukungan partai ke DH, sangat bergantung pada paket calon wakil bupati. NasDem jelas memasang Kurnain Ketua NasDem Tanggamus sebagai wakil jadi syarat yang harus dipenuhi,”tegas Ki Mas.
Jika syarat ini tak terpenuhi, NasDem kemungkinan besar akan mengalihkan dukungannya ke MSA. Ki Mas Prasasti menyebut jika NasDem beralih dukungan ke MSA, hal itu tidak mengejutkan mengingat adanya sinergi antara NasDem dan Gerindra dalam mendukung bakal calon gubernur, yang juga berasal dari Gerindra.
Sedangkan PDIP tempat DH bernaung yang telah menghantarnya di jadi Bupati pada Pilkada sebelumnya, sampai sekarang belum memberikan rekomendasi secara resmi.
“Tampaknya mulai condong ke MSA. Berdasarkan survei elektabilitas internal, posisi MSA dikabarkan semakin kuat, dan ini membuka peluang besar bagi PDIP untuk mengalihkan dukungan mereka ke kandidat yang lebih potensial untuk menang,”tandas dia.
Jika kondisi ini benar dan PDIP memutuskan untuk mendukung MSA, maka bisa diprediksi bahwa MSA akan maju tanpa pesaing alias melawan kotak kosong. Ini menempatkan DH dalam posisi yang sulit.
Tanpa dukungan yang cukup kuat dari partai-partai besar seperti PDIP dan Golkar, peluang DH untuk bertarung dalam kontestasi politik ini, akan semakin kecil.
Terlebih lagi, jika NasDem benar-benar mengalihkan dukungan mereka ke MSA, DH, akan kehilangan salah satu pendukung pentingnya.
Dalam konteks ini, strategi yang lebih fleksibel dan pendekatan negosiasi yang cermat akan sangat diperlukan, jika DH ingin tetap relevan dalam kompetisi politik ini.
“Dinamika politik sering kali penuh kejutan, dan masih ada waktu bagi DH untuk meraih dukungan tambahan atau merubah keadaan. Tapi saat ini, MSA terlihat berada di posisi yang lebih unggul.”tegasnya.
Warga lainnya, mendesak agar Dewi Handjani segera mendeklarasikan pencalonanya bersama Kurnain. Hal itu bentuk keseriusan menyambut pendaftaran di KPU pada akhir Agustus ini.
“DH harus segera mendeklarasikan wakilnya untuk Pilkada Tanggamus, kami berharap Pilkada Tanggamus bisa berjalan dua calon, tidak melawan kotak kosong,”tegasnya.***