LINGGA – Suasana politik di daerah berjuluk Bunda Tanah Melayu, Kabupaten Lingga menuju hari pencoblosan 27 November 2024 memasanas.
Dua Pasangan Calon (Paslon) sama-sama pernah menjabat Bupati Lingga, mulai saling serang dengan kampanye negatif, termasuk dugaan korupsi yang menjadi salah satu isu panas di arena politik tersebut.
Alias Wello, mantan Bupati Lingga yang kini mencalonkan diri kembali bersama M. Ishak, menjadi sasaran serangan netizen. Pasangan ini berhadapan dengan pasangan Nizar-Novrizal yang bernomor urut 01.
Serangan demi serangan kegagalan era kepemimpinan Bupati Alias Wello, melalui video TikTok mulai beredar, menggiring opini publik kegagalan berbagai program AWE selama memimpin. Kemudian di narasikan “Mau di pimpin orang yang hanya suka bermimpi”
Akun TikTok dengan nama @tikus.politikus habis-habis mengunggah video dengan membuka habis masa kepemimpinan AWE periode 2015-2020.
Terbaru video berdurasi satu menit tiga puluh tujuh detik yang berjudul “Apa Kabar Food Estate Bro AWE?”.
Video tersebut mengkritik program Food Estate atau lahan pangan terintegrasi yang digagas Alias Wello semasa ia menjadi Bupati Lingga. Dalam video itu, narasi dibuka dengan sindiran,
“Heh gimana tuh Kabarnya, kawasan lahan pangan terintegrasi yang digagas Alias Wello waktu jadi Bupati Lingga, Hasilnya nihil Bro. Cuma buat pencitaan buat naikin pamor doang, masyarakat ngga dapat apa-apa”
Narasi video tersebut menggiring persepsi bahwa proyek Food Estate yang sempat mendapat pujian dari Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, hanya sekedar pencitraan tanpa hasil nyata.
Program tersebut dinilai gagal meskipun awalnya diresmikan secara besar-besaran dengan luas lahan yang diklaim mencapai 1.800 hektar di Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
Lebih lanjut, video tersebut menyebut bahwa Alias Wello telah “membohongi” staf kepresidenan, dan mempertanyakan klaimnya untuk menjadikan Lingga sebagai sentra industri pangan terbesar di Kepulauan Riau.
“Gigih itu cuma di depan kamera, Bro. Realitanya, nol besar,” ujar narator dalam video tersebut.
Kritik semakin tajam ketika isu dipaksakannya nelayan di Lingga untuk beralih profesi menjadi petani diangkat dalam video tersebut. Nelayan yang secara turun-temurun menggantungkan hidupnya dari laut, dinilai tidak logis jika dipaksa untuk beralih menjadi petani.
Sebelumnya ada juga video Tiktok “Fakta Menarik Tentang AWE Lingga” dengan memuat narasi kegagalan BUMD Lingga yang anggarannya mencapai Rp11 miliar lebih pada masa AWE jadi Bupati.
Lalu ada juga video Tiktok mengulas janji manis Alias Wello. Kritikan tersebut disampaikan akun Tiktok @tikus.politik.
Dengan semakin banyaknya kritik dan kampanye negatif yang menyerang Alias Wello di media sosial, suasana politik di Lingga terus memanas menjelang hari pencoblosan.
Situasi ini menunjukkan bahwa persaingan di Pilkada Lingga 2024 akan semakin ketat, diwarnai oleh isu-isu politik yang menyeret nama besar calon bupati. ***