Persona

Pimpinan Jamaah Aolia Ternyata Bukan Sosok Sembarang, Inilah Profil Mbah Benu?

×

Pimpinan Jamaah Aolia Ternyata Bukan Sosok Sembarang, Inilah Profil Mbah Benu?

Sebarkan artikel ini
Pimpinan Jemaah Aolia Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau dikenal dengan nama Mbah Benu
Pimpinan Jemaah Aolia Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau dikenal dengan nama Mbah Benu

WAWAINEWS.ID – Nama pemimpin Jemaah Aolia mendadak viral, setelah kelompok ini menggelar salat Idulfitri 1445 H lebih awal yakni pada 5 April 2024 pekan lalu..

Pemimpin Jemaah Aolia diketahui memiliki nama lengkap Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, tapi akrab disapa Mbah Benu. Kekinian sosoknya kontroversial. Profilnya paling banyak dicari setelah keputusannya menggelar salat idulfitri 1445 H lebih awal.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Jamaah Aolia yang dipimpin Mbah Benu diketahui melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah pada 5 April 2024 lalu. Padahal, perkiraan Lebaran dari pemerintah sekitar 10 atau 11 April 2024.

Jemaah Aolia ini berpusat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah didirikan sejak tahun 1983 dan dipimpin oleh Mbah Benu.

BACA JUGA :  Usai Temui Mbah Benu yang Telpon Allah, Begini Tanggapan PBNU

Adapun Mbah Benu disebut memiliki ilmu laduni, atau mendapatkan pencerahan hati atau pengetahuan langsung dari Allah SWT melalui metode mujahadah atau perjalanan spiritual pribadi.

Mbah Benu juga mengaku mendapatkan informasi langsung dari Allah SWT dengan melakukan kontak batin mengenai tanggal ditetapkannya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Bagaimana sebenarnya profil Mbah Benu sang pemimpin Jamaah Aolia itu? 

Melansir dari berbagai sumber,  Mbah Benu, sang pemimpin Jamaah Aolia dikenal juga sebagai KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, namanya muncul dalam sebuah tesis mahasiswa IAIN Purwokerto bernama Muhammad Ulyan.

Dalam tesis itu diketahui bahwa Profil Mbah Benu Sosok Pemimpin Jamaah Aolia, ternyata pernah jadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, tapi Keluar karena alasan tertentu.

BACA JUGA :  Kiprah ST Burhanuddin Melalui Gagasan Keadilan Restoratif dan Revolusioner

Tesis mahasiswa IAIN Purwokerto itu berjudul ‘Dekonstruksi Mitos Kanjeng Ratu Kidul dalam Pendidikan Akidah Perspektif KH. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo’, yant dibuat medio tahun 2017-2018.

Berikut profil Mbah Benu dikutip dari tesis tersebut.

  • Lahir Tahun 1942

Pemimpin Jamaah Aolia ini lahir di Pekalongan pada 28 Desember 1942 dan besar di Purworejo.

Ia menetap di Giriharjo Kecamatan Panggang, sejak 27 Juli 1972. Ia belajar Islam langsung dari sang ayah.

Sang ayah pun merupakan lulusan berbagai pesantren dari Jawa dan Madura.

  • Drop Out dari Fakultas Kedokteran UGM

Siapa sangka ternyata sosok Mbah Benu pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Kedokteran.

BACA JUGA :  Kades Hoho, Ubah Kesan Tato dari Kriminal Jadi Karya Seni

Sayangnya, ia memutuskan untuk drop out saat semester akhir. Alasannya pun cukup unik

Pada tesis karya mahasiswa IAIN Purwokerto tersebut, Mbah Benu mengatakan keluar dari perjalanannya mendapatkan gelar dokter karena tidak mau memakan uang orang sakit, orang menderita, dan orang meninggal.

Ia juga menganggap ilmu kedokteran merupakan ilmu yang bisa menimbulkan kemusyrikan.

  • Miliki Pajangan Lukisan Kanjeng Ratu Kidul

Tokoh Jamaah Aolia ini tinggal di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo Kecamatan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rumah Mbah Benu dipasang banyak hiasan seperti keris, kaligrafi, serta akuarium.