Selain itu, ada pula hiasan berupa gambar perempuan misterius yang disebutnya sebagai Kanjeng Ratu Kidul.
Kanjeng Ratu Kidul merupakan entitas roh suci yang dipercaya sebagai penguasa Pantai Selatan Pulau Jawa.
Namun, pajangan lukisan Mbah Beno, jauh dari kata menyimpang melalui lukisan tersebut, ia memiliki tujuan untuk meluruskan aqidah masyarakat.
Di dalam tesis tersebut, Mbah Benu mengatakan jika ada yang bertanya mengenai Kanjeng Ratu Kidul di rumahnya, maka ia akan menjelaskan bahwa perempuan itu sosok baik yang tidak perlu diberi sesajen.
Sebab, masyarakat Yogyakarta pada masa lalu masih sangat percaya hal-hal mistis dan selalu menganggap Kanjeng Ratu Kidul sebagai sosok suci yang harus diberi sesajen.
Sementara pandangan tersebut sebenarnya berlawanan dengan aqidah. Sebab, sosok yang perlu dipuji dan disembah orang Islam hanya lah Allah SWT.
- Beristrikan Bidan
Keputusannya menetap di Gunung Kidul tak lain karena ia waktu itu mengikuti calon istrinya.
Saat itu, calon istri tersebut bertugas sebagai bidan di Kecamatan Panggang, Gunung Kidul.
- Keturunan Darah Biru
Nama asli Mbah Benu terselip gelar ‘Raden’ hal itu menandakan dirinya merupakan keturunan darah biru.
Mbah Benu memang keturunan darah biru dari Purworejo, Jawa Tengah. Tapi selama ini dia hanya fokus kepada mempelajari agama Islam hingga akhirnya mendirikan Jamaah Aolia.
- Bisa Bicara dengan Makhluk Gaib
Berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak, tesis tersebut menyebutkan bahwa Mbah Benu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib.
Hal itu diungkapkan salah seorang jamaah. Kata jamaah tersebut, Mbah Benu punya banyak jin yang ditempel di pusaka-pusaka.***