WAWAINEWS.ID – Persoalan sampah di Kota Bekasi masih menjadi masalah serius. Sehingga diperlukan penanganan serius dari mulai pemilahan sampai pengelolaan agar dapat memberikan kebermanfaatan kepada warga masyarakat dan lingkungan yang bersih.
Demikian disampaikan Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad saat membuka Kegiatan Simposium Nasional Inovasi Pengelolaan Sampah melibatkan berbagai stakeholder pecinta lingkungan di Kota Bekasi untuk berdiskusi bersama dalam menciptakan inovasi dan menentukan langkah-langkah strategis dalam membereskan persoalan sampah serta cara pemanfaatannya.
“Tahun 2025, target pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah sebesar 70%, untuk itu diperlukan kerja keras dan kerja nyata semua pihak baik itu Pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, penggiat lingkungan maupun akademis,”tegas Gani Muhamad.
BACA JUGA : DLH Kota Bekasi Tutup Dua Saluran Limbah Pabrik Bakso di Jatirangga
Dengan demikian jelasnya, maka target yang telah dicanangkan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah akan tercapai maksimal.
Menurutnya, persoalan sampah perlu ditangani dengan serius, menimbang kondisi TPA Sumur Batu di Bantargebang yang semakin hari, kian menumpuk tinggi, dan sudah melebihi kapasitas.
“Tentunya hal ini menjadi salah satu tantangan besar di Kota Bekasi yang harus dicarikan solusinya dalam upaya menciptakan pengelolaan sampah yang komprehensif,” ucapnya.
BACA JUGA : IPAS Bersama di TPA Sumurbatu-Bantargebang Disebut Proyek Gagal, Kali Asem hingga CBL Tercemar Berat
Dia pun mengapresiasi dan berharap atas diselenggarakannya simposium tersebut mampu menjadi sebuah upaya untuk membangun Kota Bekasi sebagai Pusat Riset dan Kajian Pengelolaan Sampah Nasional.
Hal itu tentunya melalui pemetaan pengelolaan sampah dari sisi regulasi, teknologi, serta menjadikan pengelolaan sampah sebuah industri dengan tetap melakukan upaya ke masyarakat untuk lebih berperan dalam mengelola sampah di hulu.