KOTA BEKASI – Minggu malam di Kota Bekasi kali ini terasa berbeda. Plaza Patriot Chandrabhaga yang biasanya menjadi tempat bersantai warga, berubah menjadi ruang penuh semangat nasionalisme dalam acara nonton bareng Film “Pahlawan”.
Ratusan warga tampak memadati area plaza, antusias menyaksikan pemutaran film bertema kepahlawanan berjudul “Pahlawan”, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, hadir langsung ditengah keramaian yang menyatu bersama masyarakat menikmati suasana kebersamaan. Tak sekadar menghadiri, Tri juga menyampaikan pesan kuat tentang makna kehadiran ruang publik seperti Plaza Patriot.
“Plaza ini milik masyarakat. Kita ingin ruang ini menjadi tempat yang hidup, tempat di mana masyarakat bisa berkumpul, menikmati hiburan, dan mempererat kebersamaan,” ujar Tri Adhianto dalam sambutannya.
Namun, acara ini bukan sekadar tontonan. Ada pesan besar yang ingin disampaikan—bagaimana Pancasila dan semangat kebangsaan bisa ditanamkan dengan cara yang menyenangkan, terutama untuk generasi muda.
“Melalui film, kita bisa menyampaikan pesan kebangsaan dengan cara yang lebih dekat dan mudah dipahami. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter bangsa,” lanjutnya.
Film “Pahlawan” yang ditayangkan malam tadi mengangkat kisah perjuangan dan pengorbanan demi bangsa.
Sebuah karya yang membangkitkan semangat cinta tanah air dan memunculkan empati atas sejarah panjang Indonesia.
Suasana nobar semakin hangat dengan kehadiran anak-anak, remaja, hingga lansia yang duduk beralaskan tikar, membawa camilan dari rumah, dan larut dalam jalan cerita film yang menggugah emosi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara sepanjang bulan Juni, bulan yang didedikasikan untuk mengenang ajaran dan perjuangan Bung Karno proklamator dan penggali nilai-nilai Pancasila.
Lewat pendekatan budaya dan hiburan, Pemkot Bekasi menunjukkan bahwa nasionalisme tidak melulu harus diajarkan melalui pidato formal, tapi bisa hadir lewat layar lebar di ruang publik.
Plaza Patriot malam itu bukan hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi menjadi ruang merdeka yang menyatukan emosi, sejarah, dan harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik.***