BEKASI – Video viral di media sosial kembali memperlihatkan adegan klasik oknum polisi yang seharusnya jadi pelindung rakyat, justru terlihat seperti satpam dadakan yang bingung dengan tugasnya. Kali ini terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cikarang Utara.
Dalam rekaman itu, warga yang sukses menangkap seorang pencuri motor—dibantu ketua RT—malah dibuat frustasi. Bukannya menerima laporan dengan sigap, oknum polisi yang berjaga justru nyeletuk santai:
“Kenapa dibawa ke sini? Lepas lagi aja pelakunya.”sebagaimana dilansir Wawai News.
Ucapan yang seketika bikin warga garuk kepala berjamaah. Bayangkan, maling motor yang sudah susah payah ditangkap warga, malah disarankan untuk dilepas seperti ikan lele di empang.
Tak hanya itu, motor curian yang semestinya kembali ke pemilik, malah disebut akan disita jadi barang bukti. Ironis, korban yang kehilangan motor bisa jadi malah “kehilangan” lagi karena berurusan dengan prosedur hukum yang absurd.
“Saat kami bawa pelaku ke Polsek, malah disuruh lepasin lagi. Kami bingung, padahal pelaku sudah ditangkap,” ujar Ronal Harun, salah satu warga yang ikut menyerahkan pelaku.
Publik pun geram. Di media sosial, netizen ramai menyindir, kalau warga menyerahkan maling ditolak, apakah sebaiknya langsung diserahkan ke content creator agar bisa viral dulu baru ditindak?
Menanggapi kehebohan ini, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, buru-buru tampil menenangkan situasi. Ia meminta maaf atas perilaku bawahannya yang dianggap tidak profesional.
“Kami mohon maaf, video yang viral itu benar ada anggota kami yang tidak profesional menerima laporan masyarakat. Saat ini anggota tersebut sudah diproses di Bid Propam Polda Metro Jaya,” jelas Mustofa, Rabu (10/9/2025).
Ia menegaskan, kasus pencurian motor itu tetap diproses sesuai aturan. Pelaku dan barang bukti kini diamankan di Polres Metro Bekasi.
“Tersangka sudah kami tahan, barang bukti sudah diamankan. Tidak ada niatan untuk mengabaikan laporan masyarakat,” tambahnya.
Meski begitu, publik keburu terlanjur kesal. Karena jika saja video itu tidak viral, entah bagaimana nasib laporan warga. Warga pun beranggapan di negeri ini maling motor harus benar-benar ditangkap dua kali: pertama oleh warga, kedua oleh kamera ponsel.***








