Scroll untuk baca artikel
Hukum & KriminalLampung

Polres Pringsewu Panen Tersangka di Operasi Sikat Krakatau 2025, Dari Curanmor Sampai Kabel Tembaga PLN

×

Polres Pringsewu Panen Tersangka di Operasi Sikat Krakatau 2025, Dari Curanmor Sampai Kabel Tembaga PLN

Sebarkan artikel ini
Foto: Kasat Reskrim Polres Pringsewu, AKP Johannes Erwin Parlindungan Sihombing, menyebut ada delapan kasus yang berhasil diungkap saat konferensi pers di Mapolres setempat, pada Selasa 19 Agustus 2025

PRINGSEWU – Rupanya maling di Pringsewu sedang apes berjamaah. Dalam dua pekan Operasi Sikat Krakatau 2025 (4–17 Agustus), Polres Pringsewu berhasil “panen raya” dengan 13 tersangka yang dipetik langsung dari lapangan.

Kasat Reskrim Polres Pringsewu, AKP Johannes Erwin Parlindungan Sihombing, menyebut ada delapan kasus yang berhasil diungkap.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Tiga kasus curat, tiga kasus curas, dan dua kasus curanmor. Semua target operasi terciduk,” katanya, Selasa (19/8/2025).

Target utama yang jadi sorotan pun tak kalah dramatis. Sepeda motor di Lapangan Tanjung Anom, Ambarawa lenyap, tapi akhirnya ketahuan siapa yang “mengendap-endap”.

Kabel tembaga PLN di Gadingrejo yang dicuri, mungkin malingnya lagi cari “listrik gratis” akhirnya bikin dirinya sendiri korslet.

Sepeda motor di Pringsewu Selatan yang raib juga berhasil kembali, meski tentu sudah tidak sesegar baru keluar dealer.

Tak cukup di situ, lima kasus non-target pun ikut terbongkar. Paling mencolok, maling nekat menggondol uang Rp96 juta plus dua ponsel di Pekon Pujodadi, Pardasuka. Nasibnya kini berubah, dari menghitung uang hasil curian, beralih menghitung hari di balik jeruji.

Barang bukti yang diamankan pun cukup bikin warung barang bekas iri, enam motor, dua senjata tajam, sepuluh ponsel, dan uang tunai Rp16,6 juta. Bahkan ada warga Banyumas yang tiba-tiba sadar diri lalu menyerahkan sepucuk senpi FN plus tiga butir amunisi secara sukarela. Entah karena takut ikut terseret operasi atau memang insaf mendadak, yang jelas pistol itu kini aman di Mapolres.

Johannes menegaskan, Operasi Sikat Krakatau ini memang digelar serentak di seluruh Polda Lampung untuk menekan angka kejahatan C3 (curat, curas, curanmor).

“Tujuannya menjaga kamtibmas tetap kondusif. Masyarakat kami imbau waspada, jangan kasih ruang buat maling,” tegasnya.

Kini 13 tersangka sudah resmi berganti alamat, dari rumah pribadi ke rumah tahanan. Polisi mengingatkan masyarakat, jika ada kejahatan, jangan diam saja. Soalnya maling bukan cuma pintar menghilangkan barang, tapi juga bisa menghilangkan rasa aman. ***

SHARE DISINI!