Dipercaya sebagai presiden. Memimpin pembangunan bangsa. Melindungi dan memakmurkan segenap rakyatnya.
Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan peluang itu. Ia tidak akan memberi kesempatan satu detikpun untuk kemungkinan terjadinya kegagalan.
Selain bertumpu manajemen birokrasi konvensional yang berbelit itu, ia bisa saja meniru orba dengan berbagai modifikasi. Menerapkan strategi “Blitzkrieg pembangunan”.
Tugas rakyat, civil soociety, akademisi, kaum kritis, menunjukkan dimana kelemahan kebijakan pembangunan itu.
Mendiskursuskan beragam kelemahan pencapaian tujuan bernegara. Terlindunginya segenap bangsa dan tumpah darah, majunya kesejahteraan umum, cerdasnya kehidupan bangsa serta kemampuan Indonesia turut mewujudkan perdamaian dunia.
Titik-titik dimana tujuan ideal pembangunan itu menjauh, harus ditunjukkan kepadanya.
Prabowo telah ditempa jatuh bangun dalam rentang panjang. Semestinya membimbingnya semakin arif dalam merespon suara batin masyarakat.
Semakin menghargai keluh kesah masyarakat. Terkait aspirasi-aspirasi rasional. Bukan aspirasi emosional.
ARS (rohmanfth@gmail.com), 20-03-2024 ***