Nasional

Presiden Pilih PPKM Mikro, Ketimbang Lock down Meski Kasus Covid-19 Melonjak

×

Presiden Pilih PPKM Mikro, Ketimbang Lock down Meski Kasus Covid-19 Melonjak

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dibanding lock down. Menurunya PPKM Mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat saat ini untuk mengendalikan Covid-19 hingga ke level terkecil.

Hal ini dikatakan Jokowi merespon adanya desakan PSBB dan Lockdown total mengingat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kian menggila.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Pemerintah telah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 hingga ke tingkat desa atau langsung ke akar masalah, yaitu komunitas,” ujar Jokowi dalam jumpa pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6/2021).

BACA JUGA :  Tak Terlihat Ada Gibran, Inilah Daftar Calon Menteri yang Hadir di Kertanegara, Kediaman Presiden Terpilih

Jokowi menyadari, kasus Covid-19 Indonesia beberapa hari terakhir mengalami kenaikan. Bahkan muncul adanya varian baru Virus Corona.

“Kita masih harus menghadapi ujian berat menghadapi cobaan berat, karena beberapa hari terakhir ini wabah Covid-19 kembali merebak kembali meningkat dan juga adanya varian baru yang lebih mudah menular,” ucap dia.

Ia pun menyebut, pilihan kebijakan penerapan PPKM Mikro ditetapkan karena pemerintah telah mempelajari beberapa opsi penanganan Covid-19 dan memperhitungkan aspek sosial, politik dan ekonomi. Bahkan telah mempelajari pengalaman dari negara-negara lain dalam mengendalikan Covid-19.

“Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan covid 19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, kondisi sosial, kondisi politik di negara kita Indonesia dan juga pengalaman-pengalaman dari negara lain,” ucap dia.

BACA JUGA :  Presiden Minta Data Penerima Bansos Transparan

Kendati demikian,ia menyambut baik usulan PSBB dan Lockdown, lantaran kenaikan kasus yang menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur meningkat tajam.

“Pemerintah telah menerima banyak masukan masukan dan tentunya kami menyambut baik setiap masukan baik pribadi, kelompok ataupun masyarakat termasuk usulan untuk memberlakukan kembali PSBB dan lockdown mengingat lonjakan kasus positif yang sangat pesat,” katanya.

“Persoalannya PPKM miko saat ini belum menyeluruh dan masih sporadis di beberapa tempat. Untuk itu saya minta kepada gubernur Bupati dan walikota untuk meneguhkan komitmennya mempertajam penerapan PPKM optimalkan posko-posko 19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa atau kelurahan,” tutur dia.

Tak hanya itu, Jokowi menuturkan fungsi utama posko adalah mendorong perubahan perilaku masyarakat agar disiplin 3 M memakai masker menjaga cara mencuci tangan.

BACA JUGA :  Ini, Nama Lengkap Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Pasalnya kata Jokowi, virus corona tak mengenal ras ataupun diskriminasi setiap orang, status agama, status ekonominya.

“Wabah ini masalah yang nyata, penyakit ini tidak mengenal ras, maupun diskriminasi setiap orang tidak peduli apa asal-usulnya status ekonominya, agamanya maupun suku bangsanya, semuanya dapat terken. Ini penyakit yang tidak melihat siapa kita jika kita tidak berhati-hati dan berdisiplin menjaga diri kita bisa kena,” kata Jokowi.