LAMPUNG TIMUR – Seorang pria belum diketahui identitasnya tewas diduga akibat overdosis narkoba saat menghadiri hiburan orgen tunggal dalam acara hajatan khitanan di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Rabu malam (11/6/2025).
Peristiwa overdosis saat hajatan tersebut terekam dalam video berdurasi 26 detik yang kini viral di media sosial. Dalam video terlihat seorang pria berkaos oblong warna hitam mendadak tumbang di tengah alunan musik remix dari dalam tenda orgen tunggal.
Seorang warga diduga temannya, sempat mengangkat tubuh pria tersebut ke kursi plastik, namun kondisinya sudah tak sadarkan diri.
Hasil penelusuran Wawai News mengungkap bahwa kejadian itu terjadi di Dusun 1, Desa Jabung. Sumber terpercaya menyebut ada dua orang yang diduga mengalami overdosis malam itu, dan satu di antaranya langsung meninggal di lokasi.
“Benar, bang. Kejadiannya di Jabung. Satu orang tewas di tempat, satu lagi dibawa pergi, tapi kami nggak tahu ke mana,” ungkap narasumber, Jumat (13/6/2025).
Acara tersebut merupakan pesta syukuran khitanan yang digelar oleh salah satu warga. Hajatan itu mengundang hiburan musik orgen tunggal Syila Musik, yang berasal dari Bandar Lampung dan dikenal luas di kalangan penikmat hiburan musik rakyat.
Meski peraturan desa membatasi kegiatan hiburan hanya hingga pukul 18.00 WIB, acara orgen tunggal itu berlangsung hingga dini hari. “Memang ada kelonggaran sampai pukul 22.00 WIB, tapi di Jabung sudah biasa sampai pagi, apalagi kalau yang main Syila Musik,” kata sumber tersebut.
Sumber juga menjelaskan bahwa korban bukan warga setempat, melainkan berasal dari luar Kecamatan Jabung.
Banyak penonton dari berbagai wilayah sengaja datang untuk menikmati penampilan Syila Musik, yang disebut-sebut sebagai salah satu grup orgen tunggal paling diminati di wilayah Lampung.
“Kalau Syila tampil, bukan cuma warga Jabung yang datang. Dari Sekampung Udik, Mataram Baru, sampai Jepara juga pada hadir. Sudah kayak konser, bang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa imbauan dari aparat untuk membatasi jam hiburan seringkali tidak diindahkan. “Aturannya sih ada, tapi aparat seperti kalah melawan desakan massa. Imbauan cuma formalitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Jabung Iptu Husin saat dikonfirmasi secara terpisah mengaku belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut. “Silakan konfirmasi langsung ke Kepala Desa Jabung,” singkatnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian atau pemerintah desa terkait kronologi pasti dan penyebab kematian korban.
Peristiwa ini kembali memunculkan sorotan terhadap lemahnya pengawasan pesta rakyat di pedesaan, khususnya yang melibatkan musik hingga dini hari.***