LAMSEL – Program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sejahtera di Desa Bandan Hurip Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, tersisa 20 persen. Diperkirakan awal bulan depan selesai seratus persen.
Program Serasi di Desa Bandan Hurip, di laksanakan oleh Gapoktan Sejahtera, didampingi dinas pertanian dan perkebunan Lampung Selatan, TNI AD, Kejari Lampung Selatan, serta konsultan dari universitas Lampung (Unila).
Ketua Gapokta Sejahtera, memaparkan di Desa Bandan Hurip mempunyai lahan pesawahan seluas 650 hektar, dan mendapatkan bantuan program Serasi 2019 dengan luas 350 hektar.
Adapun jenis pekerjaan Polder sepanjang 5650 meter, Serta Jalur Kuarter Lebar Siring 1 meter, Lebar pingir kanan 1 meter, Lebar kiri 1 meter jadi lebar keseluruhan 3 meter
Panjang 9600 meter, Mesin pompa 8 unit sekaligus Rumah mesinya ada 8 rumah ukuran rumah mesinya 2×2,5 meter.
“Keseluruhan pekerjaan baik pengakuan dan pembuatan rumah mesin sudah 80 persen, Polder sudah 70 persen , Kuarter sudah 90 persen” Tambahnya,
Dia optimis pekerjaan tersebut terealisasi awal bulan Desember nanti akan selesai tanpa hambatan. Dikatakan bahwa seluruh lahan persawahan yang dilaksanakan program Serasi diatas lahan milik petani. “Tidak ada yang milik perusahaan,” tukas Karyadi.
Jadi untuk memenuhi semua areal pesawahan yang ada di desa Bandarhuri ini kami batuh 300 hektar lagi yang belum tersentuh di tahun ini
Karyadi berharap untuk di tahun mendatang program Serasi bisa berlanjut sehingga penanggulangan selamatkan rawa bisa tuntas di rawa muara desa Bandan Hurip kecamatan Palas kabupaten Lampung Selatan Lamsel, harap karyadi
Sugiyanto kepala desa Bandan Hurip, memberi dukungan penuh dalam pelaksanaan Serasi. Bahkan dia ikut memantau, mengawasi program Serasi tersebut. Program Serasi menurutnya sangat membantu para petani rawa seperti di desa Bandan Hurip, sebelumnya kerap terjadi banjir.
Menurutnya selama ini hamparan sawah di wilayahnya jika datang air dari Wai Pisang bermuara nya ke areal sawah warga. Ditambah lagi luapan Way Sekampung ketika lagi pasang.
“Kami petani sini sering nanam padi bisa 3 kali , namun panen hanya sekali waktu musim rendeng aja, Karena terkendala banjir, apa lagi blok sawah pinggir way sekampung dan dengan ada nya aliran Siring pembuangan ketika air datang bisa cepat ter atasi, air cepat surut tidak sampai mematikan tanaman padi kami,”Ujar kades sugiyanto.(Endri/Saman)