LAMTIM – Pengerjaan rabat beton di desa Purwosari, Kecamatan Margasekampung, Kabupaten Lampung Timur, terkesan dikerjakan asal asalan. Selain itu proyek tersebut tak memasang papan nama hingga disebut proyek siluman
Pembangunan rabat beton yang ada di Dusun 05 tersebut diketahui memiliki lebar tiga meter dan dalam pelaksanaannya terpantau tidak menggunakan besi. Bahkan adukannya dinilai tidak sesuai standar umum.
[fvplayer id=”6″]
“Dalam pengerjaan, adukan yang mereka gunakan yakni satu sak semen, tujuh bak pasir dan 8 bak split,”kata salah seorang sumber yang bisa dipercaya kepada Wawai News, Kamis (5/12/2019).
Tak hanya itu, ketinggiannya pun bervariasi ada yang 12 CM hingga 15 CM. Ironisnya lagi rabat beton tersebut dibangun di atas onderlagh diluar kebiasaan. Lazimnya jika jalan telah di onderlagh harus di aspal, hotmix atau serendah rendahnya di lapen.
Tanpa papan nama, membuat warga yang melihat bertanya-tanya terkuat sumber dana dalam pengerjaan rabat beton tersebut menggunakan anggaran dari mana apakah melalui dana APBN, APBD atau dana desa, akibat papan proyek tidak terpasang di lokasi pengerjaan.
“Disini sudah biasa mas, pembangunan apapun kami tidak pernah mengetahui, sumber dananya dari mana, besar dana dihabiskan berapa. Basanya papan proyek terpasang setelah pelaksanaan selesai” celetuk seorang warga purwosari yang tidak mau di sebutkan namanya.
Terpisah, Ribut diketahui selaku pemborong pelaksanaan rabat beton tersebut dikonfirmasi, mengakui bahwa pengerjaan tersebut sudah sesuai dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh kasi PMD di kecamtan setempat dan juga dinas terkait. (RMN)