BEKASI – Berbagai aksi mengkritisi kinerja Gani Muhamad mendapat tanggapan dari warga dengan menyebutkan bahwa Pj Wali Kota Bekasi yang ditunjuk oleh Mendagri tersebut bukan tukang sulap.
Hal tersebut menanggapi aksi kekecewaan terhadap berbagai kebijakan Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad oleh segelintir orang di Kota Bekasi.
“Kalau menyalah kan pejabat yang sebelumnya Pj Wali Kota Bekasi sekarang ini, saya ibaratkan mengobati borok yang ditingalkan pejabat sebelumnya, semua itu tentu butuh proses. Pj bukan tukang sulap bisa sekaligus semua di perbaiki,”ungkap Ahmad Juaini pengamat kebijakan publik di Kota Bekasi, Jumat 12 Juli 2024.
Dikatakan bahwa kepala daerah itu bukan alat pemuas semua orang. Apalagi jika dari awal kehadirannya di Kota Bekasi sudah tidak disukai, maka apapun yang dilakukan oleh Pj Wali Kota pasti akan salah dimata para pembenci.
Menurutnya, padahal banyak hal telah dilaksanakan selama kepemimpinannya hanya beberapa bulan ini, seperti terkait penyelesaian masalah TKK yang baru pertama kali mendapatkan THR. Kemudian pemutusan kerjasama PSEL, pengeloalaan pasar Jatiasih perbaikan dishub masalah pungutan liar dan banyak lainnya.
“Pj Wali Kota Bekasi ditunjuk oleh Mendagri, lalu ada yang dibilang gagal dari mananya, sepengamatan saya, kinerjanya sudah cukup bagus dalam menyikapi berbagai persoalan yang ditinggalkan pejabat sebelumnya,”ungkap Juaini.
Terkait banyak protes melalui berbagai aksi terkait kinerja Pj Wali Kota Bekasi hal itu biasa, bagian dari masukan bagaimana persoalan yang ada di Kota Bekasi.
Pastinya jelas dia, tidak semua itu harus selesai serta merta melainkan perlu proses. Lagian paparnya, Pj Wali Kota Bekasi tidak bekerja sendiri, tapi ada dinas-dinas sebagai perpanjangan tangan untuk menata dan menyelesaikan berbagai persoalan untuk pembangunan Kota Bekasi.
“Lihat sendiri, Pj Wali Kota Bekasi baru-baru ini mau menerima vendor Pasar Jatiasih, yang sebelumnya mereka merasa tidak pernah diterima. Ini kan menunjukkan bahwa beliau sangat enak dan mau diajak diskusi,”pungkasnya.
Sebelumnya pada Rabu, 10 Juli 2024 puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi yang melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Walikota Bekasi.
Para masa aksi tersebut atas dasar kekecewaan selama masa kepemimpinan Pj. Raden Gani di Kota Bekasi. Pasalnya selama masa kepemimpinan Pj. Walikota Bekasi tersebut masih banyak kasus yang belum juga bisa terselesaikan.
Kasus yang sampai hari ini belum juga bisa terselesaikan oleh Pj. Walikota Bekasi meliputi beberapa kasus yakni, pelaksanaan pelayanan serta fasilitas kesehatan, tingkat kemiskinan, pemutusan kontrak kerjasama antara pasar Kranji dengan PT. ABB, pelaksanaan dan pelayanan pendidikan, serta banyaknya pembangunan yang menyebabkan adanya indikasi kasus korupsi di dalamnya.***