BEKASI – DPRD Kota Bekasi periode 2024-2029 terlihat sejuk dengan keberadaan sosok Puspa Yani, sebagai Srikandi Partai Gerindra yang dipercaya menjadi salah satu unsur Pimpinan di lembaga legislatif.
Puspa Yani politisi senior perempuan partai gerindra ini, diperiode keduanya sebagai wakil rakyat ditunjuk partai sebagai Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi. Ia setidaknya telah mewarnai keterwakilan perempuan di Kota Patriot.
Hal itu tentu bukan asal tunjuk, jika melihat perjalanan politik Puspa, yang selama ini dikenal dekat dengan masyarakat dan gigih memperjuangkan aspirasi rakyat dari daerah pemilihan dan Kota Bekasi umumnya.
Pada periode 2019-2024, nama Puspayani termasuk dari 8 perempuan yang berhasil masuk menjadi anggota parlemen. Ia pun dipercaya sebagai Ketua Fraksi Gerindra dan Wakil Ketua Komisi II.
Legislator Dapil Bekasi Barat dan Pondok Gede ini, pada Pemilu 2024 memperoleh 5.900 suara. Hal itu karena kegigihan memperjuangkan aspirasi masyarakat setiap reses dan kerja-kerja lainnya.
Kepada Wawai News, Puspa Yani mengungkapkan bahwa dari tahun ke tahun setiap reses yang dilaksanakan hingga reses perdana di periode 2024-2029 Infrastruktur, Pendidikan dan Drainase masih mendominasi.
Dalam kesempatan itu Puspa Yani kembali mengisahkan terkait perjalanan karir politik jika pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di Dapil Jawa Tengah pada Pemilu 2009 dengan dukungan penuh dari Partai Gerindra.
Namun jelasnya, saat itu belum terpilih. Tapi dia mengaku justru memperkuat tekadnya untuk terus berjuang di panggung politik. Hingga 2019 berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat Bekasi dan terpilih sebagai wakil rakyat.
“Terjun ke politik atas dukungan keluarga, khususnya dari suami yang juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Bekasi. Saya kenal masyarakat Kota Bekasi bukan hal baru, dulu sering ikut suami turun ke lapangan,”papar Puspa Yani Sabtu 9 November 2024.
Puspa Yani membagikan tips untuk bisa menarik simpati ditengah masyarakat salah satunya dengan merawat jaringan melalui komunikasi dan kedekatan dengan warga tetap terjaga.
Reses jadi media utama terus merekatkan ditengah masyarakat yang digelar secara rutin dan terjadwal dilaksanakan menjadi bagian salah satu cara menyambung tali komunikasi dengan masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.
Menurutnya reses selain jadi ajang silaturrahmi ada dialog yang terbangun terkait masukan kebutuhan ditengah masyarakat terutama di wilayah dapil. Ketika aspirasi yang disampaikan warga dan diperjuangkan hingga terealisasi, menurutnya, menjadi kepuasan tersendiri sebagai wakil rakyat.
“Tapi, pastinya, menjalin komunikasi dengan warga tidak hanya pada saat reses saja. Namun, setiap ada kesempatan tentu harus membuka dialog dengan warga. Seperti kegiatan sosial, undangan dan lainnya.”tegasnya.
Menjalin kemitraan antara DPRD Kota Bekasi dan masyarakat jadi kunci utama dalam mendukung pembangunan di Kota Bekasi. Karena pembangunan daerah tidak bisa dilakukan sendiri, butuh partisipasi dari masyarakat, baik itu usulan maupun masukan.***