Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

Puting Beliung Hantam Tanjung Jaya, Rumah Petani Ambruk Kerugian Capai Rp80 Juta

×

Puting Beliung Hantam Tanjung Jaya, Rumah Petani Ambruk Kerugian Capai Rp80 Juta

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Cuaca ekstrem kembali menerjang Kabupaten Tanggamus. Kali ini, angin puting beliung merobohkan satu rumah milik warga di Dusun Cempaka Kopong, Pekon Tanjung Jaya, Kecamatan Limau, Sabtu (14/6/2025) pukul 14.30 WIB.

Rumah semi permanen milik Hendri Setiawan (33), seorang petani setempat, rata dengan tanah setelah dihantam angin kencang yang datang secara tiba-tiba. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kapolsek Limau, Iptu Dedi Yanto, menyatakan pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan warga untuk melakukan identifikasi dan pendataan awal.

“Angin datang tiba-tiba dan sangat kencang. Dalam hitungan menit, rumah korban langsung ambruk. Syukur, tidak ada korban jiwa,” ujar Kapolsek mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, Minggu (15/6/2025).

BACA JUGA :  Beredar Surat PLN Terkait Pembangunan Jaringan Listrik Pedesaan di Atar Lebar, Tanggamus?

Kerugian ditaksir mencapai Rp80 juta, termasuk kerusakan total pada bangunan dan perabot rumah tangga yang tak bisa diselamatkan. Akses menuju lokasi yang berjarak 3,5 kilometer dari jalan utama juga cukup sulit, memperlambat proses evakuasi dan pendataan.

Meski demikian, jajaran Polsek Limau bersama aparatur pekon dan warga bergerak cepat memberikan pendampingan serta pengamanan lokasi. Koordinasi juga dilakukan dengan BPBD dan Dinas Sosial guna percepatan bantuan tanggap darurat.

“Kami sudah amankan lokasi dan bantu korban. Selanjutnya, kami dorong agar instansi terkait segera turun tangan,” tambah Dedi.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana, terutama di masa peralihan musim.

“Warga yang tinggal di daerah rawan seperti pesisir, perbukitan, dan kawasan terbuka diminta waspada. Segera laporkan bila ada indikasi cuaca ekstrem,” tegasnya.

BACA JUGA :  Pemuda asal Pekalongan, Setubuhi Pelajar Tanggamus Hingga Hamil

Cuaca buruk yang melanda Tanggamus ini menjadi alarm bahaya dini, mengingat tren bencana hidrometeorologi cenderung meningkat belakangan ini. (*)