Scroll untuk baca artikel
Pertanian

Ratusan Hektar Padi Diserang Hama Wereng di Tanggamus

×

Ratusan Hektar Padi Diserang Hama Wereng di Tanggamus

Sebarkan artikel ini

wawainews.ID, Tanggamus – Dinas Pangan dan Pertanian Tanggamus menyebut seluas 123 hektare tanaman padi milik petani di wilayah Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung terserang hama wereng.

“Serangan wereng terjadi pada masa tanam sekarang ini. Usia tanaman yang diserang ketika masa awal buah sampai pada pematangan buah,”ungkap Hasanuddin, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tanggamus, Senin (1/7/2019).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Serangan hama wereng yang masuk organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut dampaknya tergolong berat karena memasuki tahap menimbulkan puso pada 21 hektar lahan petani di wilayah setempat.

Fenomena serangan hama wereng di wilayah Kabupaten Tanggamus tersebar pada sembilan Kecamatan meliputi di Kecamatan Kelumbayan, Semaka, Bandar Negeri Semong, Kota Agung Timur, Gisting, Gunung Alip, Sumber Rejo, Pugung, dan Pulau Panggung. Khusus puso sebagian ada di Pugung.

Hasanudin mengklaim Penyebab serangan hama wereng akibat penanaman padi secara terus menerus. Satu sisi itu untuk mengejar target produksi padi.

“Namun akibatnya populasi wereng bertambah terus. Sebab persediaan makanan selalu tersedia,” urai Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tanggamus Hasanuddin.

Menurutnya, solusi mengatasi wereng mengganti komoditas yang ditanam. Petani diimbau jangan menanam padi terus-menerus tapi diganti dengan tanaman lain.

“Supaya wereng kehilangan makanan dan populasinya berkurang. Minimal satu musim harus ganti komoditas bisa berupa tanaman berbagai sayuran, palawija seperti jagung, kedelai,” terang Hasanuddin.

Penanganan lain harus cepat dan tepat menggunakan pestisida. Tidak disarankan mengoplos pestisida agar kandungannya tidak berkurang.

“Kami juga kekurangan petugas penyuluh dan petugas OPT. Apalagi untuk petugas OPT hanya enam orang, itu pun dari provinsi,” terang Hasanuddin.

Ia menyatakan, telah meminta bantuan pestisida ke provinsi untuk menangani serangan wereng. Harapannya itu mengurangi luasan sawah yang terancam hama wereng.

Dalam kesempatan itu, Hasanuddin mengimbau petani agar ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tujuannya untuk membantu petani saat sawahnya terkena bencana alam dan serangan OPT.

Nantinya mereka akan dapat dana untuk bantu mengurangi kerugian. Petani hanya membayar premi Rp 36 ribu per musim tanam, dan nantinya mendapatkan bantuan Rp 6 juta untuk satu hektare sawah guna biaya baru.

“Dari 21 hektare sawah yang puso terkena hama wereng, hanya sembilan hektare yang diikutkan dalam AUTP. Sayang sekali karena lainnya tidak dapat bantuan untuk tanaman baru,” terang Hasanuddin. (*)