KOTA BEKASI – Relokasi warga Pondok Gede Permai, Bekasi, pascabanjir dahsyat 4 Maret 2025 terutama untuk pemukiman di sekitar pertemuan sungai Cileungsi-Cikeas atau P2C mulai digaungkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pertimbangan tersebut, mengingat posisi dataran di wilayah P2C tersebut lebih rendah daripada tanggul muara sebelum menuju Kali Bekasi.
“Upaya relokasi dan penertiban pemukiman di sekitaran titik Peremuan Cileungsi-Cikeas (P2C) sebelum menuju Kali Bekasi, mesti dilakukan,”ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam ‘Disaster Briefing’ secara daring, Senin (10/3/2025).
Disebutkan bahwa berdasarkan peninjauan tim BNPB, jarak ketinggian antara tanggul dengan perumahan itu sekitar 4-6 meter.
“Akses konektivitas di sana (PGP-ed), bagus, tapi kita bicara jangka panjang apakah setiap hujan atau setiap tahunnya harus ada upaya evakuasi?”papar Abdul, sebagaimana dikutip Wawai News.
Menurutnya relokasi tersebut selain demi kenyamanan tentunya untuk keselamatan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan.
Dikatakan bahwa kemungkinan relokasi tersebut saat ini sedang dibahas di tingkat kementerian untuk mengevaluasi kelayakannya secara umum.
Pembahasan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Permukiman, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sehingga nanti bisa terlihat, evaluasi kelayakan infrastruktur perairan secara umum apa yang perlu dibenahi, apakah kondisi sungai, sempadan sungainya atau ada implikasi penduduk direlokasi yang jadi salah satu opsi.
“Nanti dari kementerian perumahan siapkan lahan perumahannya, sementara untuk masyarakatnya ditangani Menko PMK,” katanya.
BNPB memastikan siap mendampingi Pemerintah Kota Bekasi secara melekat untuk mencukupi kebutuhan logistik bagi warga korban banjir.
Saat ini penanganan pascabanjir terfokus pemulihan dampak bencana, di mana saat ini hampir seluruh bangunan fasilitas publik di Bekasi masih dipenuhi berlumpur dengan ketebalan 20-40 cm sejak peristiwa banjir pada awal Maret tersebut.***