Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Remaja Pelaku Penganiayaan Satpam RS Mitra Bekasi Ditangkap di Bandara

×

Remaja Pelaku Penganiayaan Satpam RS Mitra Bekasi Ditangkap di Bandara

Sebarkan artikel ini
Foto: Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dengan didampingi Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, hari ini mengunjungi Sutiyono (39), petugas keamanan rumah sakit yang menjadi korban penganiayaan oleh keluarga pasien.
Foto: Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dengan didampingi Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, hari ini mengunjungi Sutiyono (39), petugas keamanan rumah sakit yang menjadi korban penganiayaan oleh keluarga pasien.

“Kita sudah kirim panggilan kedua. Namun posisi terlapor saat itu masih di Pontianak,” ujar Binsar.

Karena dua kali mangkir, penyidik akhirnya melakukan upaya penjemputan paksa sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada 29 Maret 2025, ketika AFET datang ke rumah sakit untuk menjenguk kakeknya yang sedang kritis. Keesokan harinya, kakek AFET meninggal dunia sehingga keluarga harus segera kembali ke Pontianak untuk proses pemakaman.

Klarufikasi Orang Tua AFET

Sebelumnya, Ayah AFET, Tanto Surioto, memberikan klarifikasi bahwa saat kejadian hanya terjadi adu mulut, bukan pemukulan seperti yang diberitakan.

BACA JUGA :  Mucikari Open BO, Pemilik Salon dan Laundry di Bekasi Ditangkap Polisi

“Kata penganiayaan terlalu dipaksakan. Memang terjadi cekcok, tapi anak saya tidak memukul,” jelasnya.

Tanto mengklaim bahwa pihaknya telah mencoba melakukan mediasi sebanyak dua kali, difasilitasi oleh Binmaspol. Ia juga menegaskan bahwa keluarga tidak pernah berniat menghindari proses hukum.

“Kami sudah serahkan nomor kontak ke petugas keamanan dan kepolisian. Kami tidak kabur, hanya kesulitan mendapatkan tiket pesawat karena musim mudik,” katanya.

Ia juga mengatakan, bukti pemesanan tiket kembali ke Jakarta sudah dikirim ke penyidik sebagai bentuk itikad baik.

Selanjutnya keluarga pelaku membantah tudingan adanya penghinaan terhadap petugas lain saat kejadian, hal itu dibantah keras oleh Tanto.

“Tak ada ujaran kebencian dari mulut saya. Jika ada yang menilai ucapan saya salah, itu mungkin penafsiran pribadi,” katanya.

BACA JUGA :  Bawa Kabur Gadis Asal Lampung Timur, Pemuda Asal Jakarta Meringkuk di Bui

Tanto menegaskan bahwa keluarga siap mengikuti proses hukum dan berharap upaya mediasi yang tertunda bisa dilanjutkan kembali.***