“Ayah seorang petani tulen di desa tua Gunung Sugih Besar, kami ga ada orang dalam jadi sulit hanya sekedar untuk mendapatkan rapid tes ketika itu,”ujar dia mengenang.
Ria mengakui meski dengan keterbatas dan dukungan sekolah, dirinya tetap bersyukur dan tetap bertahan untuk membawa nama baik Lampung. Bahkan dia mengakui bahwa menolak untuk diambil dari daerah lain di Lampung dengan dijanjikan untuk dibiayai semuanya. Penolakan itu alasannya hanya karena ingin tetap membawa nama daerah asalnya dengan tekad kuat agar mengharumkan nama daerah Lampung Timur.
BACA JUGA : Kisah Pilu, Tarinah Ibu Tangguh dari Sudut Desa Gunung Sugih Besar yang Terabaikan Karena Kesalahan Data
“Saya pernah mendapat tawaran untuk diambil dari daerah lain dan semua dibiayi, untuk membawa nama daerah itu dalam kejuaraan olahraga karate. Tapi batin saya menolak, karena ketika juara nama daerah itu yang disebut. Saya itu ingin membawa nama daerah kelahiran saya, Lampung Timur,”tukasnya.
Saat ini Ria Ramadhani berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lampung Timur untuk dapat memberi support pada kejuaraan O2SN tingkat Nasiona pada September mendatang.***