Scroll untuk baca artikel
Lampung

Rusli Bintang Dikabarkan Akan Gelar Pelantikan di Hotel Radison?

×

Rusli Bintang Dikabarkan Akan Gelar Pelantikan di Hotel Radison?

Sebarkan artikel ini
Pelantikan Rektor universitas Malahayati oleh Rusli Bintang selaku Pemilik Yayasan batal di Laksanakan Senin 7 April 2025 Foto Doc Ist

BANDAR LAMPUNG – Ketegangan di Universitas Malahayati kembali meningkat, 7 April 2025. Hal itu terjadi setelah pelantikan rektor versi Rusli Bintang sebagai pembina Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung digagalkan

Kekinian dikabarkan Rusli Bintang akan menggelar prosesi pelantikan rektor baru di luar kampus, tepatnya di Hotel Horison, Bandar Lampung.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Diketahui bahwa kabar ini muncul setelah rombongan yang diduga tim Rusli Bintang tidak diizinkan memasuki area kampus karena membawa sejumlah orang berbaju satpam yang tidak dikenal oleh satuan pengamanan internal.

Situasi tersebut memicu kekhawatiran di kalangan civitas akademika.

Seorang akademisi Universitas Malahayati yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keprihatinannya terhadap langkah yang diambil Rusli Bintang.

BACA JUGA :  Ayu Asalasiyah Resmi Jabat Bupati Way Kanan, Gubernur Mirza: Ini Bukan Sekadar Jabatan, Tapi Amanah Besar!

Menurutnya, pelantikan rektor seharusnya dilakukan secara sah dan terbuka di lingkungan kampus, bukan di tempat umum seperti hotel.

“Ini menunjukkan bahwa Pak Rusli tidak ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan,”ungkap akademisi tersebut.

Padahal, langkah itu jauh lebih bijak dan bermartabat. Bahkan, kesan yang muncul saat ini justru seolah beliau menghindari pertemuan dengan keluarga sendiri, terutama dengan Bu Rosnati yang masih sah sebagai pembina yayasan.

Menurutnya, bila persoalan ini tidak segera ditangani dan di mediasi kedua belah pihak secara adil oleh Kementerian Pendidikan dan aparat penegak hukum, maka potensi konflik horizontal semakin besar dan bisa merusak reputasi institusi pendidikan.

“Kampus adalah ruang intelektual, bukan arena kekuasaan. Ini harus diselesaikan dengan dialog, bukan dengan simbol kekuatan dan acara seremonial di luar nalar akademik,” tegasnya.

BACA JUGA :  Ini, Gebrakan Pelayanan Administrasi Kependudukan Seratus Hari Kerja Dawam-Azwar

Akademisi beserta civitas akademik lainnya menilai langkah pelantikan di luar kampus sebagai bentuk ketidakmampuan menyelesaikan konflik secara legal dan moral.

Mereka mendesak agar Kementerian Pendidikan dan aparat hukum segera turun tangan menertibkan situasi.***