WAWAINEWS – Satgas penanganan Covid-19, meminta masyarakat untuk mengurungkan niat berpergian ke luar negeri di tengah adanya varian omicron.
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah tiga orang dinyatakan positif Covid-19 varian omicron di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua bidang perubahan perilaku satgas penanganan Covid-19 Sonny B Harmadi dengan menyebutkan bahwa soal arahan langsung Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, varian Covid-19 Omicron yang pertama kali diumumkan pada November lalu di Afrika Selatan, kini sebagaimana data WHO terdapat 77 negara di dunia yang telah melaporkan kasus varian baru tersebut.
“Presiden secara resmi telah mengarahkan agar tidak bepergian ke luar negeri, dan juga sebetulnya yang paling aman sekarang di Indonesia dari pada luar negeri,” tuturnya Sabtu, 18 Desember 2021 dalam diskusi secara daring.
Dikatakan bahwa cepat atau lambat varian Omicron akan segera masuk ke Indonesia, mengingat penyebarannya yang sangat cepat.
Selain itu, ia juga menuturkan masih banyaknya WNI yang melakukan kepulangan usai bepergian dari luar negeri, membuat Indonesia tak dapat menutup pintu masuknya secara total.
Meskipun dapat mencegah masuknya WNA untuk sementara waktu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqeh mengatakan untuk tidak boleh panik saat menghadapi varian Covid-19 Omicron.
“Jadi memang tidak boleh panik kita menghadapi, mudah-mudahan tidak seperti gelombang kedua,” ujarnya.
Tetapi lanjutnya yang harus diperhitungkan karena percepatannya itu cepat sekali, 5 kali lipat, meskipun dengan gejala ringan, itu akan berpotensi angka kesakitan, dalam satu tempo tertentu akan banyak kalau sampai terjadi transmisi lokal.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menuturkan bahwa saat ini terdapat tiga kasus yang terkonfirmasi terpapar Omicron di Tanah Air.
Diungkapkan Nadia pada Sabtu, dua pasien yang terkonfirmasi baru-baru ini, masing-masing memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.
Kini, kedua pasien tersebut tengah melakukan karantina wajib di Wisma Atlet selama sepuluh hari