LAMSEL – Jebolnya Sayap jembatan Way Pisang, di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, baru mendapat respon dari Komisi III DPRD setempat.
Meski sudah sebulan kondisi jembatan tidak bisa difungsikan untuk dilintasi kendaraan roda empat, Komisi III DPRD Lamsel belum dapat memastikan kapan melihat langsung jembatan yang menelan anggaran Rp1,290 miliar tersebut.
“Kami sudah mendapat laporan soal kondisi jembatan tersebut. Dan Komisi III sudah membahas dalam grup Komisi untuk ditindaklanjuti,”ujar Deden Alindo anggota DPRD komisi lll Lampung Selatan, Minggu (1/3/2020).
Dikatakan sesuai kesepakatan pembahasan soal jembatan Way pisang akan dilaksanakan setelah Rapat Pimpinan (Rapim) awal bulan ini. Komisi III memastikan akan melakukan peninjauan ke lokasi. Tapi sayangnya waktunya belum bisa dipastikan.
Tak hanya itu, lanjut Deden pihak pemborong dan Dinas PUPR Lamsel akan diajak meninjau bersama. Jika pelaksana di lapangan tidak hadir, maka akan kita panggil ke kantor komisi lll.
Terpisah, Kepala desa Pisang, Sahril Gani mengaku sudah memberi tergoran. Bahkan imbuhnya foto kerusakan pada sayap jembatan, sudah dikirim kepada pengawas lapangannya.
“Mereka berjanji akan menindak lanjuti. Jadi kita masih menunggu dari pikhan pemborong untuk perbaikan,”ujarnya.
Pemerintah desa desa akan selalu mengawal, supaya pihak pemborong secepatnya melakukan perbaikan.
Diketahui talut penahan tanah (TPT) di bagian sayap jembatan Way Pisang, Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan sudah jebol tak bisa di lintasi kendaraan roda empat.
Diketahui, proyek pembangunan jembatan Way Pisang tersebut itu menelan anggaran mencapai Rp1,290 miliar melalui anggaran tahun 2019. Pelaksananya
CV Lensa Dinamika Kontraktor, dan CV Mintra Paxi selaku konsultan pelaksana.
“Sayap Jembatan Way Pisang jebol, mungkin karena kualitas pengerjaan sehingga bagian sayap jembatan jebol dan dinding sayap juga retak,”ungkap Hasan Ibrahim, Warga Desa Pisang Kecamatan Penengahan, Sabtu (29/2/2020). (En)