BANDUNG – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) di birokrasi bukan sekadar tren, melainkan langkah strategis mempercepat pelayanan publik.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, saat membuka Pelatihan Jabar Digital Academy 2025 Kelas GARUDA secara daring, Selasa (3/6/2025).
“Teknologi, termasuk AI, bukan tujuan akhir. Tujuan kita adalah kesejahteraan rakyat. Tapi untuk mencapainya, birokrasi harus gesit. AI adalah alat untuk mempercepat proses dari pengumpulan data, analisis, hingga rekomendasi keputusan,” tegas Herman dalam pidato kuncinya.
Menurutnya, AI mampu mengelola data secara cepat, akurat, dan menyeluruh. Dengan data yang rapi, pelayanan publik akan lebih efisien dan tepat sasaran.“Kalau datanya baik, keputusannya juga baik. Dan hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Herman mencontohkan penggunaan AI untuk menyaring data spesifik, seperti ibu hamil dengan kekurangan energi kronis—pekerjaan yang sulit dilakukan secara manual.
Meski begitu, ia mengakui kondisi data di Jabar masih belum ideal.“Data kita masih parsial dan sporadis. Ini sedang dibenahi melalui kebijakan data terpadu dari pusat,” tambahnya.
Pelatihan ini diikuti ratusan ASN dan CASN dari 27 kota/kabupaten se-Jabar, dengan tujuan membentuk birokrasi yang adaptif, berintegritas, dan inovatif berbasis teknologi.***
