KOTA BEKASI – ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’ jadi tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Hal ini harusnya jadi momentum Pemerintah Kota Bekasi serius dalam memperbaiki sarana pendidikan terutama terkait fasilitas gedung sekolah dasar negeri (SDN).
Pasalnya, selain kondisi Toilet di sekolah yang baru-baru ini menjadi sorotan oleh Wali Kota Bekasi ternyata ada belasan gedung SDN di Kota Bekasi yang tak kalah penting dan butuh perhatian serius untuk mewujudkan pendidikan bermutu di Hardiknas 2025.
Laporan diterima Wawai News, pasca sorotan terkait kondisi Toilet SDN di Margahayu oleh Wali Kota Tri Adhianto, mendapat respon dari salah satu guru SDN yang mengakui bahwa tidak heran dengan hal itu.
Dikatakan bahwa Kondisi toilet yang bau, kotor dan tak terawat bisa disebutkan hampir merata terjadi di sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bekasi.
“Masalah toilet bau, kotor dan tak layak tidak heran, bisa di cek diseluruh SD di Kota Bekasi kondisinya hampir sama. Kondisinya seperti pintu rusak, toilet bau, kotor. Kondisi itu karena tidak ada perawatan, untuk biaya perawatan itu sendiri tak sedikit dan harus setiap hari,”ujar salah seorang guru SD kepada Wawai News Jumat 2 Mei 2025.
Ia pun menyebutkan disamping toilet kotor, bau dan tak layak, ada belasan gedung sekolah yang butuh perhatian akibat plafon yang nyaris roboh. Kondisinya saat ini hanya ditunjang dengan kayu atau bambu seadaanya agar bisa bertahan ini tidak ada perhatian Disdik meski sudah lama terjadi.
Kondisi plafon hampir roboh dan hanya ditunjang kayu atau bambu seadanya tersebut imbuhnya, terlihat terutama pada sekolah dasar yang memiliki peserta didik sedikit.
Ironisnya, meskipun telah dilaporkan berkali-kali, hanya ditinjau begitu saja, tapi realisasinya nol kondisi sekolah tetap memprihatinkan, tanpa perhatian serius.
“Ada 11 sekolah yang rusak parah dan kurang pemantauan dari Disdik Kota Bekasi itu tersebar seperti di wilayah Jatisampurna, Pondok Gede dan Jatiasih,”ujar sumber Wawai News mengakui telah mendata kondisi tersebut.
Ia pun kembali menyinggung persoalan Toilet, diakuinya perawatannya cukup tinggi. Ini tidak ada anggaran, jika ingin toilet bersih setiap hari harus dirawat, diberi pewangi, sikat atau wipol.
“Itu semua biayanya dari mana, karena harus setiap hari dilakukan perawatan. Setalah itu mau komplain terkait kondisi WC di sekolah dasar bau, kotor dan lainnya. Tapi tidak ada anggaran, selama ini hanya swadaya dari kesadaran saja,”ujarnya mengaku banyak pintu tolet sekolah rusak.
Dia berharap momen Hardiknas 2025 oleh Disdik Kota Bekasi tak hanya jadi euforia tanpa realisasi nyata, untuk perbaikan sarana, guru profesional dan lainnya yang didengdungkan.
Hardiknas 2025
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, menjadi momentum Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, untuk mencanangkan revolusi pendidikan sebagai fondasi menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.