Penulis sekaligus sutradara M. Dedy Vansophi, atau yang kerap disapa Romo ini menyebut, serial ‘Atap Padang Mahsyar’ ia buat berdasarkan kisah nyata yang berasal dari desanya di Pemalang, Jawa Tengah.
“Jadi saya itu sedang menerbitkan kumpulan cerpen yang semuanya terinspirasi dari cerita-cerita Islam yang saya dapatkan di ‘pinggir jalan’, atau dari ‘orang-orang kecil’. Nah, salah satunya ceritanya Atap Padang Mahsyar ini. Banyak nilai-nilai langka dalam cerita ini yang berbobot, yang bisa kita sampaikan,” ujar Romo.
Cahya Nagara yang memerankan sosok Arul, anak motor yang selengean dan jail namun haus akan ilmu ini mengatakan, ‘Atap Padang Mahsyar’ merupakan serial yang edukatif, karena banyaknya pesan bermanfaat yang bisa didapat saat menonton serial ini.
“Dengan film ini, kita juga diajarkan untuk menghargai orang lain, jangan sampai mengambil hak orang lain, lalu ada beberapa bagian di mana kita diingatkan akan kematian. Banyak sekali manfaat dari film ini, jadi wajib banget ditonton,” ujar Cahya.
Atap Padang Mahsyar sendiri menceritakan Musala Baiturrahman yang atapnya rapuh dan bocor, namun safnya selalu terisi. Suatu hari, sebagian atapnya roboh. Jemaah yang ingin memperbaiki, terkendala dengan pendapatan mereka yang pas-pasan.