Scroll untuk baca artikel
Opini

Serudukan Banteng Itu (Sepertinya) Akan Disegerakan

×

Serudukan Banteng Itu (Sepertinya) Akan Disegerakan

Sebarkan artikel ini
Ady Amar

Oleh: Ady Amar, Kolumnis

WAWAINEWS.ID- Ada yang berharap gigi banteng itu masih utuh dan setajam tanduknya, sehingga bisa berfungsi “menggigit” lawannya. Meski kodrat gigi banteng lebih untuk mengunyah makanan. Berharap berlebih agar gigi banteng juga bisa berfungsi mengggigit lawannya, itu harapan yang tidak salah, meski kurang tepat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Itu lebih pada harapan agar perlawanan bisa segera dimulai. Setidaknya itu perasaan mengganjal dari komunitas penyayang banteng pada umumnya.

Banteng memang lebih mengandalkan tanduknya saat bertarung, ketimbang giginya. Maka ungkapan, banteng tak lagi bertanduk, itu bermakna banteng sudah selesai dengan kodratnya dengan tak lagi mengandalkan tanduknya.

BACA JUGA :  Media Sosial Revolusioner

Baca juga: Makan Siang di Istana: Anies Head To Head Dengan Jokowi

Seperti pasrah dengan kondisi yang menimpanya saat ini. Meskipun sebenarnya ia masih mampu melawan dengan sekali tanduk musuh akan rubuh menggelepar. Entah mengapa kemampuan menanduknya saat ini tak digunakan. Pertimbangan teknis strategis agaknya yang membuat sementara itu tak dilakukan.

Tapi mau tidak mau banteng mesti hadir melawan. Memangnya siapa yang mesti dilawan, itu tak lain dari anak kandungnya sendiri, tapi merasa tak lagi sebagai entitas banteng.

Baca juga: Ditunjuk TPD Capres Ganjar di Lampung, Edward: PDI-P Bukan Partai Ecek-ecek

Tanda-tanda perlawanan dari banteng itu memang tampak. Meski lebih sebagai signal. Jika itu tak diindahkan, maka jalan satu-satunya memberi perlawanan mesti diambil.

BACA JUGA :  Pasangan Rongsokan Dipadu dengan Karbitan, Apa Jadinya?

Kesabaran banteng ada batasnya, dan pada saatnya akan direspons balik. Perlawanan banteng diprediksi akan terjadi, dan itu tidak lama lagi. Banteng ingin menyudahi permainan anak kandung yang menjelma jadi musuh terang-terangan. Tak sedikit lalu yang menyebut anak kandung itu sebagai penghianat, meski itu debatable.

Penyebutan banteng, itu bermakna harfiah untuk menyebut PDIP, yang memakai banteng sebagai simbol partainya.

Memang tidak terang-terangan atas nama institusi partai, tapi lewat beberapa elit partai, yang menyebut adanya penghianatan.

Jadi Jago PDIP di Dapil Jabar VII, Waras Wasisto Minta Restu Warga

Dan, itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), seorang yang dikenal dan dibesarkan PDIP.

BACA JUGA :  Kepuasan Publik, Oposisi dan Narasi Reposisi

Perjalanan Jokowi dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan lalu menjadi Presiden, itu lewat PDIP. Karenanya, meski menjabat sebagai presiden, ia tetaplah sebagai petugas partai. Maknanya itu lebih pada seseorang yang ditugaskan angon banteng, dimana pun ia bertugas.