TANGGAMUS – Suasana tegang menyelimuti lapangan Mapolres Tanggamus saat simulasi pengamanan unjuk rasa digelar menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei, pada Rabu 30 April 2025.
Aksi massa yang menuntut kenaikan upah disimulasikan berlangsung panas, hingga nyaris tak terkendali di lapangan Mapolres setempat.
Dalam skenario simulasi, ratusan pengunjuk rasa mendatangi kantor DPRD Tanggamus untuk menyuarakan aspirasi mereka. Tim negosiator dikerahkan untuk meredam ketegangan, namun upaya persuasif itu tak membuahkan hasil.
Ketegangan memuncak saat massa mulai membakar ban bekas di tengah jalan, sebagai simbol protes atas tuntutan yang tak dipenuhi. Api dan asap hitam membumbung tinggi, memaksa petugas pemadam bertindak cepat menggunakan alat pemadam ringan (APAR).
Situasi makin tak kondusif hingga akhirnya Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko memerintahkan pasukan Dalmas inti untuk mengendalikan keadaan.
Saat massa tetap tak membubarkan diri hingga menjelang malam, langkah tegas diambil—water cannon dikerahkan untuk membubarkan kerumunan.
Aksi berakhir setelah massa berhasil dibubarkan dan personel Polres Tanggamus menggelar apel konsolidasi sebagai penutup simulasi.
“Ini adalah bagian dari kesiapan kami mengamankan peringatan May Day. Meski simulasi, kami ingin personel menghadapi situasi seperti nyata, termasuk menghadapi massa yang anarkis, namun tetap dengan pendekatan humanis,” jelas Kapolres.
Simulasi ini menjadi bukti keseriusan Polres Tanggamus dalam menghadapi segala kemungkinan saat peringatan Hari Buruh, termasuk jika unjuk rasa berubah menjadi ricuh. (*)