Scroll untuk baca artikel
Lingkungan Hidup

Sudah Lapor ke LH, Kali Sekampung Tetap Menghitam Akibat Limbah

×

Sudah Lapor ke LH, Kali Sekampung Tetap Menghitam Akibat Limbah

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Entah dengan cara apa lagi, agar pemerintah bisa mengambil tindakan tegas terkait pencemaran Kali Sekampung yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Timur.

Kali Sekampung selama ini menjadi sumber penghidupan nelayan yang mengandalkan mata pancahariannya dengan mencari ikan air tawar. Tapi sekarang kembali terkontaminasi limbah.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Zainal Abi, Ketua IJS menyesalkan kondisi pembiaran dari Pemerintah daerah baik tingkat Kabupaten ataupun Provinsi Lampung sendiri melalui instansi terkait.

“Selama tahun 2020 kejadian hari ini, adalah ke sembilan kalinya yang terpantau oleh kami. Bahkan baru baru ini juga baru terjadi dan sudah melaporkan langsung ke DLH Provinsi tapi, belum ada tindakan nyata buktinya sekarang kembali terjadi limbah mencemari Kali Sekampung,”ungkap Zainal.

BACA JUGA :  Pencemaran Way Sekampung Akibat Pembiaran?

Kali Sekampung diketahui melintasi Kecamatan Sekampung Udik, Marga Sekampung, Waway Karya, Jabung dan Pasir Sakti. Ribuan orang mengandalkan mata pencaharian dari Kali Sekampung.

Akibat limbah yang mencemari Kali Sekampung tidak hanya nelayan pencari ikan terganggu. Tetapi juga lingkungan. Zainal meminta pemerintah bisa mengusut tuntas penjahat lingkungan yang mencemari Kali Sekampung.

“Kami sangat kecewa dengan LH Provinsi Lampung, kami sudah melaporkan langsung dengan membawa segala bukti pencemaran. Tapi tidak ada respon atas laporan GPSS bersama LBH Bumi Adil tersebut,”tegas Zainal.

Usman ketua Gerakan peduli Sungai Sekampung (GPSS) menyesalkan hal ini terus kejadian ini terulang lagi.

“Siang ini terpantau Limbah berwarna hitam pekat dan berbau menyengat sudah sampai di pintu bendung gerak Jabung,”tukasnya.

BACA JUGA :  FKMPB Apresiasi Kepedulian Pj Bupati Bekasi Terhadap Lingkungan

Sementara lanjutnya saat ini kekhawatiran menghantui nelayan di Desa Asahan yang mencari ikan di Kali Sekampung. Mereka khawatir limbah memusnahkan biota air mengingat kondisi air tengah surut.

Kondisi Limbah tersebut membuat Jamal salah satu nelayan dari dusun Kupang Desa Asahan dua minggu ini menggantungkan alat pancing dan jaring dan menganggur tidak turun ke Kali Sekampung mencari Ikan.

“Limbah kini turun lagi kami harus kerja apa?,Saya harap pemerintah provinsi Lampung punya kepedulian tentang limbah ini sehingga kami tak kehilangan mata pencarian,”pungkasnya.

Saat ini, kondisi Kali Sekampung tercemar limbah menjadi tagar di medias sosial, mereka yang peduli meminta pemerintah turun tangan, dewan, dan lainnya. Tagar Save Kali Sekampung ramai di facebook dari warga setempat. (Kandar)