Head LineHukum & Kriminal

Sudah Lebih 2 Bulan, Misteri Tewasnya Wanita Penjual Online di Lampung Timur Belum Terungkap

×

Sudah Lebih 2 Bulan, Misteri Tewasnya Wanita Penjual Online di Lampung Timur Belum Terungkap

Sebarkan artikel ini
Almarhumah Riyas Nuraini (Kiri) mayat ditemukan dalam karung di perkebunan dan Mistisna korban perkosaan dan pembunuhan di gubuk Lampung Timur - foto Kolase
Almarhumah Riyas Nuraini (Kiri) mayat ditemukan dalam karung di perkebunan dan Mistisna korban perkosaan dan pembunuhan di gubuk Lampung Timur, dua kasus itu belum terungkap sampai sekarang - foto Kolase

LAMPUNG TIMUR – Berbeda dengan kasus gadis penjualan gorengan di Padang Pariaman hanya 11 hari pelaku langsung ditangkap. Misteri tewasnya wanita penjual online yang ditemukan terbungkus karung di peladangan jagung di Lampung Timur masih belum terungkap, meskipun sudah dua bulan berlalu.

Riyas Nuraini (33), seorang pedagang online, sempat mengheboh di Bumei Tuah Bepadan karena ditemukan tewas dalam karung di tengah perkebunan jagung di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis (18/7/2024) pagi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kondisi korban yang tewas dengan tubuh mengalami luka tusukan maupun sayatan senjata tajam yang ditemukan warga yang hendak pergi ke ladangnya.

Korban tercatat sebagai warga Dusun Mega Sakti, Desa Rajabasa Lama, Lampung Timur. Suami korban, Sukani (36), terakhir kali bertemu dengan istrinya pada Rabu (17/7/2024) pagi saat korban hendak berangkat kerja.

BACA JUGA :  Oknum Polisi Polres Metro Terjaring OTT Propam Polda Lampung

Kasus tersebut sampai sekarang masih misteri, meski dari informasi diperoleh bahwa pihak kepolisian telah memeriksa puluhan saksi. Polisi sepertinya mengalami kesulitan mengendus jejak para pelaku, walaupun lebih dari 41 saksi sudah dimintai keterangan.

Riyanto, kakak kandung korban ditemui di rumahnya mengaku hanya pasrah. Namun jelas dia, rasa trauma dan duka masih menyelimuti keluarganya terutama ibu yang sudah sepuh, sehingga harus hati-hari dalam memberikan informasi terkait perkembangan kasus pembunuhan Riyas.

Riyas Nuraini dikatakan Riyanto, menikah pada tahun 2012, saat ini telah dikaruniai anak berumur 8 tahun duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.

“Saua yang mengajar Riyas untuk berjualan online, tujuannya tak lain agar membantu ekonomi keluarganya, karena suami adik saya itu bekerja di perkebunan PT NTF,”papar Riyanto.

BACA JUGA :  Ust AQH Ditangkap Usai Shalat Subuh di Depan Masjid di Bandar Lampung

Kekinian ia berharap pelaku pembunuhan adiknya bisa segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal.

“Harapan kami dari keluarga agar pelaku pembunuhan Riyas bisa terungkap siapa pelakunya,”tagasnya sebagaimana dikutip dari Radar24.

Diketahui petunjuk yang terakhir sebelum peristiwa temuan mayat Riyas dalam karung di Perkebunan Jagung warga, korban masih terekam kamera CCTV di Puskesmas Desa Rajabasa Lama.

Dalam rekaman CCTV itu, korban terekam dari arah pasar Tridatu menuju ke Pakuan Aji. Namun selepas dari Puskesmas Rajabasa Lama jejak korban sudah tidak terlihat lagi.

Menurut sumber, saat keluar rumah pada hari naas itu, korban membawa uang tunai yang diperkirakan berjumlah mencapai sekitar Rp10 jutaan.

BACA JUGA :  Waduh, Warga Sadar Sriwijaya Lampung Timur Diserang OTK di Rumah Sendiri

Saat ditemukan mayat korban dimasukkan dalam karung dan dibuang di perkebunan jagung bersama sepeda motornya. Pelaku tidak mengambil sepeda motor, dan cincin yang dipakai korban. Bahkan handphone korban dihancurkan oleh para pelaku.

Kasus Serupa Belum Terungkap Setelah 8 Tahun

Kasus Riyas Nuarain korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam karung, mengingatkan kasus Mistiana (10) asal desa Labuhan Ratu kasus penculikan, perkosaan dan pembunuhan gadis cilik bernama Mistiana (10) 8 tahun silam

Sewindu sudah kasus pembunuhan dan perkosaan anak di bawah umur Mistiana (10), di Dusun Plongkowati, Labuhan Ratu, Lampung Timur, belum juga terungkap.

Mistiana anak di bawah umur yang malang itu ditemukan tewas di sebuah gubuk kebun karet di Way Jepara pada 17 April 2016 silam.