Disampaikan Oleh Yusuf Blegur
WAWAINEWS.ID – Pak Anies terbukti menjadi pemimpin yang kuat dalam wilayah konseptual sekaligus kuat dalam wilayah praksis. Sejatinya, Pak Anies terbiasa berselancar dalam logika formal prosedural sekaligus sanggup menyelami kebuntuan konstitusional.
Mempertimbangkan proses pemilu 2024 baik dari mulai masa kampanye, pencoblosan dan perhitungan suara, khususnya pelaksanaan pilpres yang ditenggarai dipenuhi kecurangan dan kejahatan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif.
Maka penting dan mendesak agar Timnas AMIN melakukan refleksi, evaluasi dan tindakan-tindakan nyata yang mendekatkan kerja-kerja politiknya pada tujuan gerakan perubahan yang salah-satunya memenangkan pasangan AMIN menjadi presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029.
Tanpa bersikap skeptis dan apriori pada jalur politik dan hukum yang bersifat prosedural formal yang sudah ditempuh oleh Timnas AMIN sejauh ini.
Maka menjadi keniscayaan jika nilai-nilai kejujuran, keadilan dan keterbukaan pada pemilu utamanya pilpres 2024 akan bisa diwujudkan, mengingat rezim kekuasaan telah bersikap tidak netral dan memihak pada paslon tertentu.
Terlebih ketika pilpres tak terbantahkan dengan adanya fakta dan data kecurangan bahkan layak disebut kejahatan pemilu, dilakukan pemerintah yang notabene sebagai penyelenggara pemilu.
Relawan pendukung 01 dan masyarakat luas sangat mengharapkan dan begitu antusias, jika memungkinkan pasangan AMIN setidaknya Timnas, selayaknya mengambil insiasi untuk bisa mendorong figur Pak Anies melakukan gerakan kultural dalam bentuk “soft or smooth people power”.
Caranya, diupayakan Pak Anies merilis video dan meme tentang pesan moral menjelang pengambilan keputusan MK. Isinya pernyataan pribadi Pak Anies yang mengumumkan kehadirannya di Mahkamah Konstitusi (MK) sekitar H-3 atau H-2.
Hal yang demikian penting dilakukan agar tidak selalu terjebak dengan pendekatan-pendekatan struktural dalam ranah negara, konstitusi dan demokrasi.
Jika bisa dilakukan Ini akan relevan dan sangat signifikan mempertemukan pemimpin dan rakyatnya guna mewujudkan perubahan yang sejauh ini telah menopang kedaulatan rakyat dalam proses kontitusionsl dan demokratis.
Rakyat butuh pemimpin dan pemimpin butuh rakyat. Rakyat tanpa pemimpin hanya akan menjadi gerombolan, chaos dan destruktif, begitupun pemimpin tanpa rakyat tak punya legalitas dan legitimasi kekuasaan. Keduanya tak berarti apa-apa tanpa persatuan dan kesatuan diantaranya.
Adapun penyampaian narasi dalam materi atau konten audio visual itu berupa beberapa pernyataan sikap personal yang secara substansi antara lain sbb:
Jika saja beberapa pointers tersebut berkenan dan bisa dilakukan Pak Anies, tentunya ini bisa menjadi solusi atas kebuntuan mekanisme formal dan prosedural yang terlanjur menjadi “pseudo demokrasi” dan “dirty vote”.
Langkah Pak Anies bersama rakyat khususnya puluhan juta pemilihnya mengawal sidang-sidang MK, sah dan dilindungi konstitusi. Menjadi beretika dan beradab, ketika saluran formal dan prosedural atas nama Undang-Undang tersumbat dan terlanjur menjadi slat kekuasaan.
Mega dan Anies
Ibu Megawati Soekarno Putri pernah membuktikan tatkala dukungan rakyat untuk menjadikannya presiden dalam pemilu 1999 telah dibajak konspirasi jahat yang berlindung dalam mekanisme formal dan prosedural, juga diperkaya dengan atas nama Undang-Undang.