TANGGAMUS – Hari ini, Rabu 25 September 2024 suasana di Pekon Umbul Buah, Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus tak seperti biasanya. Terlihat seluruh pemangku adat berkumpul, mereka duduk berjejer dengan berbagai hidangan dihadapannya.
Suasananya pun mengajak kembali ke masa lampau, sebelum ada teknologi, gadget, internet dan smartphon. Sebuah khidmat bercampur keriuhan menyala di Pekon Umbul Buah, dalam balutan pakaian adat.
Warga Pekon Umbul Buah tengah melakanakan prosesi adat naik gelar atau istilah Lampung Pesisirnya, cakak adok. Prosesi itu mengikuti leluhurnya dari Kebuayan Belunguh, Tanjung Heran Umbul Buah.
Diketahui bahwa melalui Surat keputusan yang ditanda tangani oleh Pun Yanuar Sultan Junjungan Sakti Kebuayan Belunguh Belalau, Lampung Barat, maka Dalom Amerudin mengikuti prosesi adat naik gelar menjadi Suttan Paduka Mangku Alam.
Suttan Mangku Alam akan menjadi Pemimpin baru Marga Buay Belunguh, Tanjung Heran Umbul Buah, Kecamatan Kota agung Timur, Kabupaten Tanggamus.
Ia resmi jadi Pimpinan Marga Buay Belunguh melalui Angkat hajat Cakak Adok yang disaksikan seluruh warga dan tokoh adat setempat.
Tidak hanya tokoh adat dan warga adat Umbul Buah, acara itu pun dihadiri Para pangeran dari Kebuayan yang lain di wilayah Tanggamus.
Prosesi budaya itu pun, disaksikan Pj Bupati Tanggamus, Polres Tanggamus, Kajari Tanggamus dan para Kepala Pekon se-Kota Agung Timur.
Tak tertinggal tokoh Lampung Tanggamus yang selama ini cukup memberi perhatian kepada kebudayaan setempat yakni Calon Bupati Tanggamus Haji Saleh Asnawi.
Kegiatan berlangsung secara hikmah dan semarak, yang dilanjutkan dengan giat adat;
Pertama, Ngarak yakni, mengumumkan Amerudin gelar Suttan Paduka Pemangku Alam dan para Penggawa serta Jakhu suku di arak dari ujung kampung sampai ujung kampung dengan di iringi tabuhan, tari pedang dan sakura.
Kedua, Pangan Buak adat ini, Para Pengeran dan tamu undangan lainnya dipersilahkan menikmati minuman dan kue adat yang telah disiapkan.
Ketiga, Wawancan yakni pembacaan silsilah kebuayan. Mulai dari perjuangannya, asal muasal keturunan Suttan Paduka Pemangku Alam sampai pada pergerakan generasi selanjutnya.
Keempat, Mumun yang memiliki makna kemasan budaya lampung yang berisi tentang cerita terkait keberadaan marga dan selanjutnya pembacaan gelar adok untuk para penggawa dan jakhu suku.
Kelima, Penyerahan SK dan Penyematan PIN oleh Amerudin Suttan Paduka Pemangku Alam kepada para penggawa dan jakhu suku.
Keenam, Pangan Balak adalah acara ditutup dengan makan besar. secara keseluruhan baik Suttan, penggawa, jakhu suku dan para tamu undangan menikmati hidangan untuk santap makan siang bersama.
Adapun susunan struktur Adat yang telah dibaca dan disematkan oleh Amerudin gelar Suttan paduka Pemangku Alam adalah sebagai berikut:
