WAWAINEWS – Akses jalan menuju Pekon (desa-ed) Sampang Turus, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Lampung, sangat memprihatinkan karena terbelah beberapa aliran sungai.
Untuk menuju Pekon itu, warga harus tiga kali menyeberangi sungai tanpa jembatan penyeberangan.
Apalagi ketika sebetulnya air meningkat oleh hujan maka akan terisolir. Warga berharap kapan dibangun.
Padahal jarak tempuh yang dibutuhkan untuk menuju Pekon Sampang Turus dari Pekon Sumur Tujuh sangatlah dekat, kurang lebih 5 KM.
Namun membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit karena melewati jalan bebatuan dan turunan terjal berkelok.
Pengendara roda dua harus berhati-hati saat melintasi turunan bebatuan, begitu juga sebaliknya, tak jarang pengendara harus mendorong kendaraan saat menanjak karena jalan berlubang, bebatuan dan berkelok.
Sebelum sampai di pemukiman warga, ada dua titik sungai tanpa jembatan yang harus diseberangi dengan kedalaman selutut orang dewasa jika kondisi normal, namun jika musim penghujan kedalaman sungainya bisa mencapai leher orang dewasa dan juga deras.
Setelah itu, sampai lah di pemukiman warga di Dusun I, Sedangkan untuk menunju Kantor Pekon di Dusun II, kembali menyeberangi sungai tanpa jembatan lagi, namun bibir sungainya lebih lebar dan lebih ekstrim karena banyak batu-batu besar.
Mata pencarian penduduk Pekon Sampang Turus sebagian besar adalah petani, hasil pertaniannya melimpah, seperti, pepaya, pisang, kakao, kelapa dan hasil pertanian lainnya, namun hasilnya tidak sebanding dengan ongkos ojek yang dikeluarkan.