Scroll untuk baca artikel
BudayaWisata

Taman Purbakala, Situs Budaya di Lampung Timur

×

Taman Purbakala, Situs Budaya di Lampung Timur

Sebarkan artikel ini

wawainews-id-455098.hostingersite.com – Lampung timur ternyata menyimpan banyak masa lampau yang sangat kaya. Bahkan, peninggalan itu berusia sangat tua yakni dari zaman pra sejarah.

Salah satu lokasi tempat tersimpannya situs purbakala jaman megalitik di Lampung adalah di Taman Purbakala Pugung Raharjo. Situs kepurbakalaan Pugungraharjo secara administratif berlokasi di Desa Pugungraharjo, kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA
Batu kelamin peninggalan prasejarah di Taman Purbakala, Lampung Timur

Situs Pugungraharjo ditemukan pada tahun 1957 oleh penduduk setempat yang terdiri atas warga transmigran sewaktu penebangan hutan. Beberapa penebang hutan, yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala. Salah satu dari temuan awal tersebut adalah sebuah arca yang dikenal sebagai arca yang bercirikan masa klasik dan berlanggam Budhis.

BACA JUGA: Sejarah Keratuan Pugung, Melinting dan Ratu Darah Putih

BACA JUGA :  Festival Layang-layang di Pantai Kalianda Beach, Jadi Cara Dongkrak Wisatawan

Sebenarnya, pengungkapan tradisi megalitik di Sumatera telah banyak dilakukan para pakar jauh sebelum Indonesia merdeka, antara lain Tombrink, Steinmetz, Ullman, Schnitger, Van der Hoop, dan Funke. Namun Pugungraharjo yang ditemukan oleh para transmigran ini, tidak dikenal oleh para peneliti tersebut.

Di Taman Purbakala Pugung Raharjo terdapat punden berundak yang bentuknya seperti piramida di Mesir. Bukan cuma satu tetapi ada 13 piramida berukuran mini.

Para peneliti pun menilai, Situs Pugung Raharjo sangat unik. Sebab, peninggalan-peninggalan zaman megalitik (dari tahun 2500 SM), klasik (Hindu-Buddha) sampai Islam terdapat lengkap. Memasuki areal Pugung Raharjo, anda akan menemukan hamparan hijau parit tanah yang ditumbuhi rerumputan tertata rapi. Tepat di tengah, terdapat semacam gapura batu.

Di samping parit tanah yang ternyata merupakan benteng primitif, terdapat jalanan berbatu untuk pengunjung melakukan tracking untuk menuju situs-situs yang ada di sana. Uniknya meski berbentuk parit, benteng ini tidak pernah tergenangi air meski hujan deras. Bahkan pernah saat banjir beberapa tahun lalu, areal situs tidak terkena banjir.

BACA JUGA :  Makan Waktu 23 Jam, Korban Tenggelam di Way Sekampung Akhirnya Ditemukan

Selain itu juga terdapat arca batu, prasasti batu berlubang, menhir, arca type Polynesia, dan juga kolam megalitik yang dipercaya airnya bisa membuat awet muda. Artefak yang ditemukan di situs ini antara lain keramik asing dari berbagai dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores.

Bagi anda yang penasaran dengan keindahan dan rahasia peradaban megalitikum Pugung Raharjo di Lampung Timur, Anda cukup mengeluarkan uang 10 ribu rupiah, lokasi ini letaknya cukup jauh dari Bandar Lampung. Meski begitu, untuk dapat mencapai Pugung Raharjo yang jaraknya sekitar 42 kilometer dari Kota Bandar Lampung, sebenarnya sangat mudah.

BACA JUGA :  Hut Bhayangkara, Polres Lamtim Gelar Gobar Forkopimda

Ada dua jalur yang bisa dilewati. Pertama dan yang paling dekat adalah melewati Jalan Tirtayasa. Perjalanan kemudian dilanjutkan melewati Jalan Ir Sutami untuk kemudian menuju arah Bandar Sribawono. Perlu diketahui akses jalan disini cukup menuntut kesabaran karena jalan berlubang dan rusak parah menghiasi sepanjang perjalanan.

Sedangkan jalur kedua adalah melalui Kota Metro untuk kemudian berputar arah menuju Sekampung Udik, Lampung Timur. Jalanan di sini umumnya sangat baik namun relatif sangat jauh. Sebelum memasuki kawasan taman purbakala, sebaiknya mengunjungi rumah informasi terlebih dahulu. Biasanya di rumah ini terdapat petugas yang dapat menemani perjalanan anda berwisata sejarah.(f)

Oleh Geandre Destrian – d’travelers