Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

Tangis dari Lubang Gelap, Bayi Perempuan Ditemukan Hidup di Bekas Septiteng Sedalam Tiga Meter di Tanggamus

×

Tangis dari Lubang Gelap, Bayi Perempuan Ditemukan Hidup di Bekas Septiteng Sedalam Tiga Meter di Tanggamus

Sebarkan artikel ini
Seorang bayi perempuan ditemukan warga dalam kondisi hidup di dalam lubang bekas septiteng sedalam kurang lebih tiga meter, di Dusun Sriwidodo, Pekon Wonoharjo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Senin (29/12/2025) malam, (foto_kolase)

TANGGAMUS – Tangis lirih yang semula disangka suara kucing di tengah malam, ternyata menjadi penanda sebuah tragedi kemanusiaan yang nyaris luput dari perhatian. Seorang bayi perempuan ditemukan warga dalam kondisi hidup di dalam lubang bekas septiteng sedalam kurang lebih tiga meter, di Dusun Sriwidodo, Pekon Wonoharjo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Senin (29/12/2025) malam.

Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Bayi malang tersebut diperkirakan baru berusia satu hari, dengan ari-ari masih menempel di tubuhnya, menandakan ia baru saja dilahirkan sebelum akhirnya ditinggalkan di tempat yang gelap dan berbahaya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kapolsek Sumberejo, Iptu Zulkarnain, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan, bayi ditemukan dalam keadaan hidup dan segera mendapat penanganan cepat dari warga, aparat kepolisian, serta tenaga medis.

“Begitu menerima laporan, anggota langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan TKP dan memastikan kondisi bayi. Bayi berhasil diselamatkan dari dalam lubang bekas septiteng,” ujar Iptu Zulkarnain, Selasa (30/12/2025) pagi.

Penemuan bayi bermula saat seorang warga bernama Mardiansah (32) hendak mengambil minum di dapur rumahnya. Ia mendengar suara lirih yang tak biasa dari arah belakang rumah.

Merasa curiga, saksi mengikuti sumber suara hingga akhirnya mendapati tangisan itu berasal dari dalam lubang bekas septiteng. Setelah memastikan bahwa suara tersebut adalah suara bayi, ia segera memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.

BACA JUGA :  Bupati Tanggamus Pimpin Upacara HUT ke-80 RI, Gaungkan Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

Dengan peralatan seadanya dan penuh kehati-hatian, warga akhirnya berhasil mengevakuasi bayi dari dalam lubang.

Usai dievakuasi, bayi langsung dibersihkan dan mendapat pertolongan pertama dari bidan desa Pekon Wonoharjo. Dari pemeriksaan awal, ditemukan memar pada lutut kiri, lutut kanan, serta bagian hidung, diduga akibat benturan saat ditinggalkan.

“Alhamdulillah, kondisi bayi saat ini stabil dan masih dalam perawatan bidan desa. Kami terus melakukan pemantauan,” tegas Kapolsek.

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti berupa satu lembar kain sarung yang digunakan untuk membungkus bayi saat ditemukan.

BACA JUGA :  Terungkap! Kordes PIP di Tanggamus Diduga Sunat Bantuan Siswa Miskin, Dalih Jasa Pengurus

Kini, aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas orang tua bayi serta motif dugaan penelantaran yang nyaris merenggut nyawa sang bayi.

“Kami mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait orang tua bayi tersebut agar segera melapor ke Polsek, Bhabinkamtibmas, atau melalui layanan Call Center Polri 110,” pungkas Iptu Zulkarnain.

Di balik dinginnya malam dan gelapnya lubang bekas septiteng, nyawa kecil itu bertahan. Tangisnya bukan sekadar suara, melainkan jeritan kehidupan yang mengetuk nurani banyak orang. ***