JAKARTA – Menteri Sakti Wahyu Trenggono mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga menjadi pusat Penggerak Industri Perikanan.
Kedua wilayah tersebut didominasi oleh garis pantai, masyarakat Tapanuli Tengah dan Sibolga bergantung pada hasil sumber daya kelautan dan perikanan.
Menteri Trenggono meminta jajarannya untuk memastikan bahwa KKP akan melakukan pengecekan di lapangan, melakukan pembinaan kepada nelayan, serta penggalian potensi yang ada di wilayah tersebut termasuk data perputaran ekonominya baik dari aktivitas pendaratan kapal maupun kegiatan lainnya.
Selain itu Menteri Trenggono juga menyampaikan beberapa pandangannya terhadap masa depan perikanan Tapanuli Tengah dan juga Sibolga. Kedepannya Menteri Trenggono ingin Tapanuli Tengah dapat menjadi roda penggerak industri perikanan dan Sibolga yang bertugas memperkuat pemasarannya.
“KKP sedang menggerakkan berbagai program utama, yang pertama adalah meningkatkan PNBP, dimana salah satu caranya adalah melalui perikanan tangkap, dan perikanan budidaya,”ungkapnya, Selasa.
Sehingga Pemda juga harus mendukung hal tersebut, termasuk Tapanuli Tengah dan Sibolga. Kedua adalah perikanan budidaya baik budidaya darat, laut maupun payau. Saya harap kedepannya wilayah yang Bapak-bapak pimpin bisa mengembangkan hal ini.
Lalu program yang ketiga adalah kesejahteraan nelayan melalui tunjangan hari tua, tunjangan kesehatan, dan tunjangan kecelakaan.
Dia berharap agar masyarakat nelayan Tapanuli Tengah dan juga Sibolga dapat merasakan dampak baik dari program tersebut dimana seluruh hasil tangkapan akan terkonsolidasi untuk kesejahteraan nelayan. Ia yakin jika semua digarap dengan benar maka pasarnya akan semakin luas bahkan hingga ke luar negeri.
Dia berpesan agar daerah-daerah bisa menjadi koridor terdepan dari keberlanjutan ekosistem kelautan dan perikanan.
Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad sebelumnya menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 30.000 nelayan pribumi dari Sibolga yang masih aktif melaut hingga kini. Hal inilah yang membuat Pemda setempat merasa bahwa perlu dilakukan pengembangan sub sektor perikanan tangkap agar hasilnya bisa lebih optimal dan besar.
Salah satu kebutuhan dalam melakukan pengembangan tersebut adalah kebutuhan cold storage yang dapat digunakan oleh pengusaha untuk menyimpan hasil tangkap sebelum dipasarkan.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, Bapak Menteri. Salah satunya adalah kesulitan yang tengah dialami oleh pelaku home industry. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas cold storage dan pengering ikan di tempat kami,” ucap Bakhtiar yang dibenarkan oleh Jamaluddin Pohan, Wali Kota Sibolga.
Diketahui mentari Trenggono menerima kedatangan jajaran pimpinan pada Senin (22/3/2021) di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta untuj mendiskusikan potensi dan peluang sektor kelautan dan perikanan kedua daerah tersebut.