TANGGAMUS – Keputusan pihak sekolah yang tidak merespon keberatan wali murid kelas IX agar mengurangi iuran biaya komputernya khususnya kelas IX dalam musyawarah beberapa bulan lalu di SMP Muhamadiyah 3 Wonosobo Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus disesalkan.
“Saya yang gak senangnya biaya komputer, dulu saat rapat, wali murid kelas IX banyak yang protes agar bayaran khususnya kelas IX di kurangi, berhubung sebentar lagi kelas IX akan lulus, maka jangan disamakan bayaran komputernya dengan kelas VII dan kelas VIII, tapi itu tidak diindahkan pihak sekolahnya,” Ujar orang tua siswa kelas IX. Kamis (5/12/19)
“Kalau kepala sekolah yang dulu kan gak segini banyaknya bayaran, lanjut orang tua siswa, sekarang anak saya kan udah kelas IX, diminta bayaran Rp600 ribu, sebentar lagi lulus, dan ini harus dilunasi di bulan ini, makanya saya berusaha melunasinya karena takutnya kalau gak lunas anak saya gak dapat nomor ujian,kalau gak dapat nomor ujian takutnya di denda, kabarnya di denda Rp 3 ribu tiap hari semasa ujian” Imbuhnya.
Wali murid yang lain pun menganggap, sejak kepala sekolah yang baru, makin banyak pembayaran yang dibebankan pada wali murid, seperti Pembangunan, sampul ijazah, biaya komputer.
“Dari dulu kan gak ada biaya pembangunan, tapi setelah kepala sekolah yang ini, ada dana pembangunan, dulu bikin gedung sekolah sebesar itu aja gak minta pada wali murid, tapi kok sekarang ada biaya pembangunan” Bebernya.
Saat di konfirmasi, Kepala SMP Muhamadiyah 3 Wonosobo Lina Yati mengatakan melalui pesan singkatnya bahwa tidak pelu lagi untuk di konfirmasi.
“Kemaren udah di konfirmasi sama wakil, sepertinya udah cukup, maaf saya masih repot” Jawabnya singkat. Kamis (5/12/19)
Sementara, sebelumnya Wakil Kepala SMP Muhamadiyah 3 Wonosobo Yusman menyampaikan saat di wawancarai di kantornya menyampaikan bahwa administrasi komputer hasil kesepakatan wali murid dan komite.
“Memang ada siswa yang tidak mendapat nomor ujian karena mereka belum membayar administrasi komputer sebesar Rp 608 ribu, besarnya administrasi komputer itu berdasarkan kesepakatan wali murid dengan komite” Katanya. Rabu (4/12/19)
Yusman menambahkan, pihaknya hanya memfasilitasi, yang rapat antara wali murid dengan komite dan pihak sekolah hanya menyampaikan kebutuhannya.
“Guru hanya memfasilitasi,artinya yang rapat itu komite dan wali murid, ya disitu kami hadir hanya menyampaikan kebutuhan kita, tapi yang rapat di situ, antara wali murid dan komite, karena ini kan sekolah swasta dan pembelian komputernya hanya di tahun ini, karena wajib UNBK dan kita belum ada donatur buat beli komputer” Imbuhnya
Masih kata Yusman, jumlah siswa di sekolah tersebut sebanyak 375 siswa serta jumlah pegawai dan tenaga pendidiknya sebanyak 36 orang dan belum ada yang PNS.
“Dana BOS dapat, selain dana BOS uang yang masuk ke sekolah ini dari kantin,kalau tahun kemarin kita punya kantin yang dikelola oleh sekolah,tapi tahun ini udah berhenti karena gak ada pengelolanya” Tutupnya. (SMN)