KOTA BEKASI — Tekan angka pengangguran, Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Jawa Barat resmi meluncurkan program pelatihan pemasaran berbasis digital dalam rang mencetak 10 ribu wira usaha baru.
Program ini akan menyasar mahasiswa dan alumni perguruan tinggi se-Jawa Barat di lima kabupaten/kota, meliputi Kota dan Kabupaten Bekasi, Subang, Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.
Ketua FKLPID Jawa Barat, Benny Tunggul, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program akan digarap bersama Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat.
“Kami ingin menyampaikan bahwa FKLPID bersama Disnaker Jabar memulai program pelatihan bagi mahasiswa dan alumni di lima kabupaten/kota, untuk mencetak wirausaha sebelum lulus kuliah,” kata Benny dalam launching di BLK Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Kamis (20/3/2025).
Dikatakan langkah ini diambil untuk membantu menekan angka pengangguran terbuka di Jawa Barat yang saat ini masih berada di angka 6,75 persen.
Selain melatih mahasiswa, program ini juga menyasar pelatihan bagi UMKM yang telah berjalan beberapa kelompok sebelumnya.
“Awalnya kami latih 1.000 UMKM, ternyata bisa menyerap hampir 3.000 tenaga kerja. Ini jadi dorongan kami untuk terus kembangkan program ini,”tegas dia.
Targetnya, lanjut Benny, dari UMKM yang sudah ada akan tumbuh wirausaha baru, sehingga bisa mengurangi 20 ribu angka pengangguran.
Pelatihan yang diberikan tidak hanya fokus pada kemampuan teknis (hard skill) tetapi juga keterampilan personal branding (soft skill).
“Mereka kami latih untuk digital marketing dan membangun personal branding, supaya begitu lulus mereka langsung siap masuk dunia usaha, bukan hanya mencari pekerjaan,” tambahnya.
Tak hanya wirausaha, FKLPID Jabar juga membuka pelatihan untuk 500 calon tenaga kerja baru yang akan disiapkan untuk masuk industri, bekerja sama dengan dua perusahaan asal Jepang.
“Selama dua sampai tiga bulan, mereka akan dilatih langsung di industri dengan fokus otomasi dan teknologi tinggi. Setelah itu, langsung diserap oleh industri,” ungkap Benny.
Tercatat, program ini diikuti oleh 14 perguruan tinggi dengan skema pelatihan dua hari per batch. Pelatihan sudah berlangsung sejak 13 Maret dan akan berakhir pada 22 Maret 2025 untuk batch pertama.
Hingga saat ini lanjut dia, sudah ada 2.100 UMKM yang mengikuti pelatihan dengan serapan tenaga kerja mencapai 5.300 orang.
Sedangkan untuk wirausaha baru dari kalangan mahasiswa dan alumni, sudah berjalan batch pertama dengan peserta sekitar 500 orang.
“Kampus menjadi bagian penting, karena mereka punya SDM yang sudah terdidik. Kami ingin membekali mereka dengan skill yang dibutuhkan untuk membuka usaha sendiri. Jadi mereka tidak lagi bergantung pada lapangan kerja, tapi menciptakan lapangan kerja,”pungkas Benny.***