TANGGAMUS – Tim Inasfis Polres Tanggamus telah melakukan olah TKP terkait dugaan pembunuhan pasangan suami istri yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumah mereka sendiri di Pekon Way Pring, Pugung, pada Sabtu malam (13/12/2025).
Sementara dugaan kuat mengarah pada tindak pembunuhan, bukan sekadar peristiwa tragis tanpa sebab.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB itu langsung menyita perhatian warga. Polisi pun bergerak cepat. Tim Inafis Polres Tanggamus diterjunkan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik dinding rumah korban yang kini menjadi saksi bisu kejahatan.
Korban diketahui bernama Rohimi bin Slamet (54), seorang wiraswasta, dan Suyanti (50), ibu rumah tangga. Keduanya merupakan warga setempat yang selama ini dikenal tidak memiliki konflik terbuka dengan lingkungan sekitar setidaknya menurut penuturan warga.
Kasi Humas Polres Tanggamus Iptu Primadona Laila, S.H., mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pengungkapan awal kasus ini bermula dari kepekaan warga sekitar.
“Sejumlah saksi yang berada sekitar satu rumah dari lokasi mendengar suara mengerang seperti orang menggigil dari dalam rumah korban,” ujar Iptu Primadona, Minggu (14/12/2025).
Ketika warga mencoba mengecek, kondisi rumah korban gelap gulita. Suara tersebut sempat berhenti, seolah memberi jeda singkat bukan untuk tenang, melainkan untuk kecurigaan yang semakin menguat. Tak lama kemudian, suara kembali terdengar.
Merasa situasi tidak wajar, warga menghubungi Ade Riski, anak korban, yang saat itu sedang berada di luar rumah.
Setibanya di lokasi, Ade Riski bersama warga berusaha masuk ke rumah orang tuanya. Karena pintu terkunci, kaca rumah terpaksa dipecahkan sebuah tindakan darurat yang justru membuka tabir tragedi.
Di ruang tengah menuju dapur, kedua korban ditemukan tergeletak bersimbah darah, tak bernyawa. Rumah yang semestinya menjadi tempat paling aman, berubah menjadi lokasi terakhir mereka menghembuskan napas.
“Setelah masuk dan melihat kondisi korban, anak korban langsung menghubungi pihak kepolisian,” jelas Kasi Humas.
Tak berselang lama, Tim Inafis yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tanggamus tiba di lokasi sekitar pukul 00.45 WIB. Polisi langsung melakukan olah TKP, mengamankan area, serta mengumpulkan keterangan saksi dan petunjuk awal yang berpotensi mengarah pada pelaku.
Kedua jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi, guna memastikan penyebab kematian dan jenis kekerasan yang dialami.
Hingga berita ini diturunkan, Polres Tanggamus masih melakukan penyelidikan intensif. Polisi belum menyimpulkan motif maupun terduga pelaku, namun menegaskan bahwa setiap kemungkinan masih terbuka baik dari lingkungan terdekat maupun faktor lain yang belum terungkap.
Kasus ini kembali menjadi pengingat pahit bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, bahkan di rumah sendiri, dan sering kali datang tanpa tanda-tanda yang kasat mata.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak berspekulasi, dan mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum.***












