LAMPUNG TIMUR — Setelah sempat viral karena jumlah siswanya cuma lima dan gedung sekolah nyaris roboh, SDN 1 Gunung Sugih Besar (GSB), Kecamatan Sekampung Udik, akhirnya dikunjungi oleh rombongan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung Timur, Rabu, 16 Juli 2025.
Tiga orang pejabat yang dikabarkan hadir ke SDN 1 GSB, adalah:
- Kasi Sarpras Disdik, Hadi Purnomo
- Korwil Sekampung Udik, Gatot Susihadi
- Ketua K3S, I Wayan Artawan
Namun, alih-alih membawa solusi konkret, tim Disdik ini hanya sempat berfoto di lokasi. Lalu? Ya, pulang.
Tidak ada konferensi pers. Tidak ada diskusi terbuka dengan warga. Tidak pula ada undangan bagi awak media yang selama ini getol menyoroti kondisi mengenaskan sekolah tersebut. Wartawan pun dapat informasi setelah mencoba konfirmasi ke salah satu tim yang turun ke lokasi.
Kondisi SDN 1 GSB memang cukup memprihatinkan. Selain bangunan yang reyot, sekolah ini hanya memiliki lima murid pada tahun ajaran baru usai PPDB. Jumlah itu cukup untuk membentuk satu regu futsal tanpa cadangan.
Masalah ini ternyata cukup mendapat perhatian Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah pun sempat melempar wacana merger sekolah dasar negeri yang minim peminat. Walau belum ada langkah konkret, setidaknya ada sinyal bahwa pemerintah daerah tak tutup mata.
Meski kehadiran Disdik belum membawa alat berat, minimal sudah bawa kamera HP. Ketua K3S Sekampung Udik, I Wayan Artawan, tetap menyampaikan rasa syukur.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Lampung Timur yang telah cepat tanggap dan turun langsung ke lokasi,” kata Wayan, yang terdengar tetap optimis meski belum ada palu diketuk untuk renovasi.
Wayan dan tim berharap agar rehab gedung segera dilaksanakan, demi menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan tidak bikin murid khawatir tertimpa eternit.
Dari lokasi yang berbeda, warga sekitar menyambut baik kunjungan tersebut. Namun mereka juga menyampaikan harapan agar kunjungan itu tak sekadar formalitas.
Mereka meminta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kepala sekolah, termasuk upaya pembenahan mutu dan eksistensi sekolah agar SDN 1 GSB bisa bangkit kembali seperti masa jayanya dulu.
“Kami ingin sekolah ini ramai lagi, bukan cuma karena viral, tapi karena kualitas,” ujar seorang warga, sambil berharap tak perlu viral lagi untuk diperhatikan.***
Usai meninjau SDN 1 GSB, rombongan juga menyambangi dikabarkan ke SDN 1 Bumi Mulyo. Belum jelas apakah kunjungan ini akan berujung pada rehab juga, atau sekadar sesi dokumentasi lagi.***