Scroll untuk baca artikel
Lingkungan HidupZona Bekasi

Toilet Meluap, Warga Lingkungan RT 06 Jatiluhur Bekasi Hidup dalam “Aroma Kemajuan”

×

Toilet Meluap, Warga Lingkungan RT 06 Jatiluhur Bekasi Hidup dalam “Aroma Kemajuan”

Sebarkan artikel ini
Berkali-kali diusulkan. Hasilnya? Nol besar. Alasannya klasik anggaran terbatas.

KOTA BEKASI – Warga Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, khususnya RT 06/RW 03, harus rela hidup berdampingan dengan “aroma terapi” gratis setiap hari.

Pasalnya, ketiadaan saluran air alias drainase membuat air toilet rumah warga sering meluap lengkap dengan bonus kotoran yang berserakan di halaman.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Alih-alih wangi melati, lingkungan mereka malah “diselimuti” bau tak sedap yang bikin perut mual dan kepala pening.

“Setiap buang air, septic tank cepat penuh, air toilet meluap, kotoran keluar. Kami harus ngepel sendiri. Bayangin, tiap hari jadi pasukan pembersih got darurat,” keluh Maman, salah satu warga, sambil garuk-garuk kepala yang mungkin juga ikut stres mencium baunya.

Ironisnya, meski berkali-kali diusulkan, realisasinya nol. Alasannya klasik belum ada anggaran. UPTD setempat bahkan terkesan bingung, seolah-olah bikin saluran air itu proyek NASA.

“Diukur sudah, tapi realisasi nol. Katanya nggak ada anggaran. Aneh juga, masa untuk got aja Pemerintah Kota Bekasi, nggak ada duit?,” tambah Maman, masih tak habis pikir, Minggu 21 September 2025.

Padahal, negara ini sudah punya segudang aturan. Mulai dari UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, sampai UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Semua tegas menyatakan rakyat berhak atas lingkungan sehat dan pemerintah daerah wajib menyediakan sarana dasar, termasuk sanitasi.

Tapi RT 06 di Jatiluhur, Jatiasih? Warga justru jadi “korban eksperimen hidup sehat tanpa saluran air”. Pemerintah pusat juga sudah bikin program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), lengkap dengan jargon indah soal perilaku hidup bersih. Sayangnya, di lapangan, yang total justru penderitaan warga.

“Program sanitasi itu kami sering dengar di TV, brosur, baliho. Tapi di sini? Nihil. Kami cuma butuh saluran pembuangan sederhana, bukan seminar sanitasi yang ujung-ujungnya cuma foto pejabat bagi brosur,” sindir warga lainnya.

Jika kondisi ini dibiarkan, warga tak hanya terancam penyakit diare, tipes, atau hepatitis. Tapi juga berpotensi mengukir rekor MURI sebagai satu-satunya RT yang bisa bikin “wisata bau khas” tanpa tiket masuk.

Warga RT 06 Jatiluhur sudah bosan dijanjikan. Mereka tak lagi butuh pidato manis, cukup got yang mengalir. Karena bagi mereka, drainase bukan sekadar parit kecil tapi garis batas antara hidup sehat dan hidup sengsara.***

SHARE DISINI!