PESAWARAN – Peristiwa sadis terjadi di Dusun Siuncal, Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran. Seorang pria lanjut usia (Lansia) diduga jadi korban pengeroyokan hingga tewas hanya gegara kandang kambing.
Tak sampai disitu, korban diketahui bernama Aliyan (68thn) setelah meninggal jasadnya dilaporkan dimasukkan kedalam karung kemudian diberi pemberat berupa batu cor diikat tali lalu dibuang ke laut.
Peristiwa tragis tersebut diungkapkan terjadi pada 17 Maret 2025 lalu. Bahkan informasi beredar hingga sekarang jasad korban belum ditemukan karena dibuang ditengah laut melalui dermaga di wilayah setempat.
Diketahui bahwa korban merupakan pekerja serabutan yang dulunya nelayan di Pulau Desa Seuncal Legundi Kabupaten Pesawaran. Keluarga korban, melaporkan pada saat kejadian tidak pulang kerumah sampai pagi, dan dicari oleh istrinya, namun tidak ditemukan.
Peristiwa tragis ini disebutkan terjadi hanya gegara hal sepele yakni dipicu oleh bau kandang kambing dari tempat korban. Antara korban dan terduga pelaku masih ada ikatan saudara paman dan keponakan. Pelaku diduga bernama Saparudin bin Sabtu (38).
Menurut keterangan warga, istri Saparudin berteriak histeris bahwa suaminya hendak digorok dengan golok pamannya sendiri. Dalam kekacauan itu, Saparudin mengalami luka bacok di kepala dan tangan akibat sabetan senjata tajam.
Namun apa yang terjadi kemudian jauh di luar dugaan. Warga yang berdatangan dengan niat melerai justru terpicu emosi. Suasana berubah liar. Menurut beberapa saksi, Aliyan menjadi sasaran pengeroyokan brutal hingga meregang nyawa.
Peristiwa tragis tersebut terungkap setelah anak korban, melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Dalam laporannya, dua nama mencuat sebagai terlapor utama, yakni Saparudin bin Sabtu (38) dan Usup bin Haerudin (50).
Surat Tanda Penerimaan Laporan oleh keluarga Aliyan telah diterbitkan, ditandatangani oleh Aiptu Slamet Puroyo SH, Kepala SPK “A” Sektor Padang Cermin.
Kapolsek Padang Cermin, AKP Agus Jatmiko, membenarkan laporan kejadian ini dan sudah memeriksa puluhan saksi.
“Sudah sekitar 35 orang kami periksa. Dugaan awal, korban membacok keponakannya terlebih dahulu, lalu warga bereaksi. Tapi yang jelas, peristiwa ini berubah jadi tindakan di luar kendali,” kata AKP Agus Jatmiko, Sabtu 5 April 2025.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek mengatakan bahwa pencarian jasad korban terkendala cuaca ekstrem. Saat ini di sebutkan musim angin barat itu sangat kencang, kemungkinan besar jasad korban terseret ke laut lepas.
“Jasad korban bernama Aliyan hingga hari ini, belum berhasil ditemukan,”ucapnya
Namun Kapolsek memastikan terus melakukan penyelidikan untuk menggali fakta dan mendalami siapa saja yang terlibat langsung dalam aksi tragis ini. ***