Scroll untuk baca artikel
WisataZona Bekasi

Tri Adhianto Resmikan Taman Sawitri Eco Park: Secercah Oksigen di Tengah Beton dan Asap Knalpot

×

Tri Adhianto Resmikan Taman Sawitri Eco Park: Secercah Oksigen di Tengah Beton dan Asap Knalpot

Sebarkan artikel ini
Foto: Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memotong pita (secara simbolis, tentu saja) untuk menandai lahirnya Taman Sawitri Eco Park di Jatirasa, Jatiasih. Sebuah taman lingkungan di tengah perumahan padat, yang seolah berkata: “Kami belum menyerah pada polusi!”, (foto_ad)

BEKASI – Di tengah panasnya aspal dan menjulangnya beton yang makin sesak di Kota Bekasi, secercah harapan hijau akhirnya diresmikan. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memotong pita (secara simbolis, tentu saja) untuk menandai lahirnya Taman Sawitri Eco Park di Jatirasa, Jatiasih. Sebuah taman lingkungan di tengah perumahan padat, yang seolah berkata: “Kami belum menyerah pada polusi!”

Peresmian taman ini bukan sekadar ajang pencitraan (walaupun spot Instagramable-nya sangat mendukung), tapi bagian dari janji Pemkot untuk menyediakan ruang publik yang lebih ramah manusia ketimbang ramah investor.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Tambah satu lagi taman yang menjadi ruang publik untuk warga. Taman Sawitri ini hasil kerjasama warga dan beberapa pihak. Fungsinya untuk membuat indah dan nyaman, juga jadi arena bermain anak,” ujar Tri, yang tampak bangga karena untuk sekali ini proyek tak dibuka dengan betonisasi.

BACA JUGA :  Marzuki Akhirnya Disetujui Sebagai Wakil Bupati, Mendagri Diminta Segera Melantik

Dalam pidatonya, Wali Kota juga menyebut taman sebagai bagian dari “kota inklusif dan berwawasan lingkungan.” Artinya, bukan cuma taman buat selfie, tapi tempat yang katanya ramah anak, ramah lansia, dan mungkin ramah burung pipit yang tersisa di Bekasi.

Lebih dari sekadar taman, ini ruang hidup. Tempat warga bisa mengobrol tanpa harus belanja, menghirup udara segar tanpa harus ke puncak, dan bermain tanpa harus dikompetisikan di TikTok. Sebuah konsep langka di kota yang kadang merasa mall lebih penting dari hutan kota.

Tak ketinggalan, Tri juga memamerkan megaproyek lain dalam daftar “impian urbanisasi Bekasi 2045”, seperti:

  • Stadion enam lantai di Stadion Patriot Candrabhaga (karena stadion satu lantai itu terlalu 2000-an),
  • Kolam renang berstandar internasional di Jatisampurna (kalau mau berenang, sekalian cari bibit olimpiade),
  • Revitalisasi Kalimalang sebagai wisata air (semoga bukan wisata air keruh), dan
  • Optimalisasi Plaza Patriot (agar jogging tak harus nyerempet motor lewat trotoar).
BACA JUGA :  KDM Menangis di Puncak Bogor, Ini Alasan Dibaliknya!

Ketua RW 15, Saiful Azwar, juga tampil memberi testimoni khas rakyat +62: diplomatis, tulus, dan tetap menyelipkan terima kasih pada pemerintah, warga, dan semangat gotong royong.

“Hasil kerjasama dari warga untuk warga,” ucap Saiful, sambil berharap taman ini tak berubah fungsi jadi lahan parkir liar dalam lima tahun ke depan.

Taman Sawitri Eco Park mungkin tak menyelamatkan dunia, tapi ia menyelamatkan satu RT dari kejenuhan beton. Di kota yang kadang menganggap pohon sebagai gangguan pembangunan, hadirnya taman ini jadi napas segar meski kecil, tapi berarti.

Karena pada akhirnya, ruang hijau adalah pengingat bahwa kota bukan hanya untuk manusia yang bekerja, tapi juga untuk manusia yang hidup. ***